Minggu, 19 Juli 2015

Menyembuhkan Blog Post Yang Double


Assalamu'alaikum..
Ehhmm.. Maaf mau tanya, ada yang masih berkunjung ke blog saya?
Moga-moga masih, soalnya traffic sources blog saya memang masih menunjukkan tanda-tanda banyak kunjungan, hehe

Kalo ada yang memperhatikan, blog saya ini labil banget ya. Sebentar-bentar backgroundnya  ganti, tata letaknya berubah bahkan header blognya jadi cetar. Jangan heran ya, selain jadi kesenengan nge-blog, saya juga jadi kesenengan ngutak-atik template blog. Sebenarya bagi saya, kegiatan blogging jadi sarana saya untuk belajar sekaligus berbagi pengalaman dan pengetahuan kepada orang lain yang membutuhkan. Karena itulah saya ingin blog ini tetap enak dan nyaman untuk dikunjungi.

Sayangnya, karena keseringan gonta ganti tempate, blog ini sempat jadi kacau balau. Tampilan  postingan blog jadi double-double. Saya lupa men-screenshoot, tapi yang jelas 8 postingan yang sudah tampil, akan tampil lagi dibagian bawahnya. Jelek banget kan jadinya? Kurang rapi dan bikin loading lama. Saya kemudian blogwalking ke blog-blog yang menyedian tutorial menghapus postingan ganda.

Kebanyakan blogger memberi solusi untuk menghapus script seperti berikut ini di template blog.
<b:widget id='Blog2' locked='false' title='Posting Blog' type='Blog'/>
Sayangnya, solusi tersebut tidak bisa saya terapkan di blog ini. Eh, atau saya saja yang kurang pinter nulis keywordnya. Pokoknya blogspot nggak terima saat saya menghapus script tersebut, apalagi peringatannya pake tanda merah, tanda lagi marah-marah kan (huehehe). Terpaksalah saya kembalikan lagi script tersebut pada tempatnya.

Alhamdulillah, setelah berjibaku selama beberapa hari, akhirnya ada blogger (maaf lupa namanya) yang bisa menyelesaikan masalah tersebut. Sayangnya, dia tidak menyediakan screenshoot-nya, sehingga banyak blogger yang masih kebingungan. Nah, kebetulan cara tersebut berhasil saya terapkan di blog ini, saya mau berbagi ilmu plus screenshoot-nya:
  • Login ke blogger, dan klik template.
  • Klik edit template.
  • Arahkan kursor pada kolom tersebut, kemudian tekan Ctlr dan F untuk membuka kolom search.
  • Ketik blog2, untuk mencari postingan ganda yang akan dihapus
  • Ingat-ingat nomor kolomnya.
  • Ketik </b widget>, carilah yang letaknya di atas </b section>
  • Seleksi (block) dari yang ada tulisan blog2 sampai </b widget>
  • Tekan tombol delete pada keyboard.
  • Setelah tulisan tersebut hilang, klik Simpan template
  • Selesai
Mudah bukan cara menghapus postingan yang ganda?
Semoga postingan ini bermanfaat high five

Senin, 13 Juli 2015

Suka Duka Penulis Ijazah


Alhamdulillah..
Setelah kerja keras selama 2 hari 2 malam, akhirnya saya selesai juga menulis 48 lembar Ijazah. Pundak dan lengan kanan berasa tegang, butuh sentuhan pijat kayaknya, ehehe..

Sebelum menulis, saya sempetkan membaca pos Menulis Ijazah? Santai Saja yang pernah saya tulis 2 tahun lalu. Iya, saya kan nggak pede, jadi butuh mempelajari lagi gitu. Saya juga menyempatkan diri melongok traffic sources post tersebut. Wah.. sudah 13.800-an tayangan ternyata. Alhamdulillah, kalo postingan tersebut berguna bagi orang lain. Apalagi musim lulusan begini, banyak yang senasib sama saya, menjadi penulis Ijazah.

Sebenarnya nggak ada istimewanya jadi penulis Ijazah, bagi saya lho. Kalo boleh justru saya pengen mendelegasikan tugas ini kepada teman yang lain, jadi saya bisa punya waktu untuk kegiatan lain. Sayangnya, teman-teman   nggak berani menerima "tantangan". Ya sudahlah, saya terima lagi deh job ini. Padahal kalo dipikir-pikir tulisan tangan saya enggak begitu bagus, bener deh. Tapi, sebagai bukti kalo saya tanggung jawab,  saya setidaknya berusaha menulis dengan jelas dan rapi. Bagus mah nomer dua saja. Lha kepriwe maning, uwis menthok segitu tulisan saya big grin

Empat tahun jadi penulis Ijazah, saya mulai merasa bosan (maaf ya pak kepsek, hehe). Ada banyak suka dan duka yang saya rasakan. Kali ini saya mo ngomongin yang itu. Tapi biar selese baca postingan ini jadi enggak bete , maka saya mau ngelist duka-nya dulu baru suka-nya.

Duka
  • Jari tengah, telunjuk dan ibu jari jadi sakiiiit. Jari tengah terutama, semacam ada yang penyok ke dalem kena pen-nya.
  • Mata sampe pedes saking seringnya bolak balik lihat data - kertas Ijazah - data - Ijazah, begitu terus nerd.
  • Bosen mesti nulis seharian dengan kewaspadaan penuh demi ngejar deadline.
  • Mesti sering-sering nyalain kipas angin, entah itu siang ato malem. Soalnya saya menderita hyperhidrosis, kebanyakan cairan (if not keringat hot), takut kertasnya jadi basah kalo saya nggak kipasan.
  • Ada rasa takut mistyping (salah tulis) saking semangatnya, takut kena protes kalo data murid salah juga.
Kepleset nulis jadi JULI, kemudian di setrip dikit jadi JUNI
  • Jadi agak sewot kalo ditanya wali murid "kapan Ijazahnya dibagi, bu?". Arrgh..
  • Ngiri sama temen-temen yang bisa liburan, sedang saya terkungkung di antara kertas berharga itu.
  • Jadi nyuekin ponakan yang sedikit-sedikit nowelin minta digodain.
  • Flu melanda.. Gara-gara kerja sampe malem sambil kipasan pula, hiks
Suka
  • Super lega melihat ekspresi seneng anak-anak pas cap 3 jari tadi. Sederhana kan senengnya mereka? applause Ini momen yang paling mereka tunggu deh. 
  • Puas, ternyata tulisan saya yang nggak seberapa bagus sangat berguna untuk kelanjutan pendidikan murid-murid saiyah (hayah.. lebay deh, lebay)
  • Seneng bisa menyelesaikan tantangan yang ditakuti banyak guru. Artinya, saya makin percaya kalo nggak ada yang sulit selama saya punya kemauan untuk menaklukannya.
  • Selama nulis Ijazah, saya nggak bakal diganggu dengan kerjaan sekolah lainnya. Asyiiik..
  • Errr.... Dapet honor (meski nggak banyak) juga bagian "suka"-nya, eaaa..
Nah lho.. ternyata list di atas kurang berimbang ya. Yang bawah dikit bingit gitu, hihihi
Kalian yang sedang berjuang dengan blanko Ijazah, jangan terpengaruh sama tulisan saya di atas yak. Dukanya ketutup sama kepuasan melihat hasil tulisan dan kegunaan tulisan tersebut kok. Itu kalo saya sih..

Dah, dah.. Kembali ke laptop blanko aja gih.. wave
Selamat Menulis Temen-temen  studying

Sabtu, 04 Juli 2015

Insya Allah dan In Shaa Allah


Beberapa hari lalu, seorang mantan murid saya terlibat perbincangan dengan teman saya.
Murid  : Mbak, sik bener nulis Insya Allah opo In shaa Allah?
Teman : Nek aku In shaa Allah, pake s-h. Soale aku wis tau krungu penjelasane, sik intine pake s-h

Saat itu saya hanya diam saja, karena saya malah jadi ragu dengan penjelasan teman saya. Saya tidak menyalahkan dia karena saya anggap dia punya pedoman sendiri, tapi saya nggak suka saja kalo cara penulisan saya jadi disalahkan, kan saya juga punya pedoman sendiri. Maka dari itu, saya buru-buru browsing dan mencari tahu mana yang benar dan mana yang salah. Saya mah gitu orangnya, nggak sabar kalo lagi penasaran, hehe big grin

Kenapa saya hanya terdiam mendengar perbincangan tersebut?
Karena menurut saya, yang biasa nulis Insya Allah, tulisan saya juga nggak salah. Secara bahasa Indonesia, شَا pada إِنْ شَاءَ اللَّهُ dapat ditulis -sy. Sedangkan -sh untuk menuliskan ص. Itu mungkin pendapat saya saja karena sejak dulu saya mentranslate tulisan arab dengan huruf seperti itu. Wis  nempel di otak gitu pokoke. Dan, beberapa buku juga mentranslate-nya begitu. Sama halnya dengan gambar berikut. Gambar ini saya print-screen dari aplikasi tajwid yang ada di laptop. Sayang, meski saya sudah punya dari dulu, tapi tidak tahu downloadnya dari mana. Maaf ya pak.. *ngomong sama sang creator <-- ceritanya begitu

Maaf, nggak tahu sumber downloadnya..

Dari hasil riset (cieh.. riset) di website yang lebih kompeten dan meyakinkan, saya jadi tahu kenapa ada yang merasa penulisan Insya Allah itu salah. Kebanyakan orang takut  إن شاء الله yang artinya "bila Allah menghendaki" akan tertukar dengan إنشاء الله yang artinya "menciptakan Allah", naudzubillahi min dzalik..

Hal ini dikarenakan keduanya sama-sama memiliki susunan huruf yang sama, hanya saja yang satu nun dan syin dalam kata yang berbeda, sedang satu lagi nun dan syin dalam satu kata. Lalu apa beda syin keduanya? Toh sama-sama ada tiga titiknya di atas. Tidak mungkin kan yang satu ditulis -sh sedang yang satu lagi -sy. Itu namanya tidak konsisten. Sama halnya ketika saya menulis Colour untuk ejaan British English atau Color untuk ejaan American English. Tidak mungkin saya menulis 1 kata dengan 2 ejaan yang berbeda saat mengajar. Bisa dimarahi dosen deh karena nggak konsisten dan bikin bingung murid.

Nah, ternyata begini penjelasannya.
 إن شاء الله   "bila Allah menghendaki" ---> dibaca “InsyaAllahu
 إنشاء الله    "menciptakan Allah"       ----> dibaca “Insyaullahi
Sudah kelihatan kan bedanya yang atas dan bawah? 

Lalu, soal Insya Allah dengan -sy dan In Shaa Allah dengan -sh bagaimana?
Mari balik lagi ke paragraf 3, saya sudah menuliskan tentang ejaan arab yang digunakan di Indonesia seperti juga yang ada digambar tersebut. Maka ejaan Insya Allah itu sudah sesuai dengan ejaan bahasa Indonesia. Sedangkan ejaan In Shaa Allah, biasa digunakan oleh orang Inggris dan Amerika. Sah-sah saja kalo orang Indonesia mau menggunakan ejaan Indonesia maupun Inggris, selama punya alasan tersendiri kenapa nulisnya begitu, dan yang terpenting tetap bisa dibaca إن شاء الله. Tapi inget, jangan nyalahin orang kalo penulisannya beda denganmu yak (selama maknanya sama lho). Soalnya yang kayak gini nggak guna untuk diperdebatkan. Wong semuanya bener kok. Kalo mau aman sih, tulis saja dengan ejaan arab. Dijamin bener pake banget deh winking

Terus.. Karena saya orang Indonesia, saya cenderung suka menulis dengan ejaan Indonesia, yaitu Insya Allah. Saya kan konsisten, takut digethok palanya sama dosen, aih.. Alasan lainnya, karena ejaan In Shaa Allah, dalam kepala saya jadi إن صاء الله. Kacau kan jadinya. Untuk ejaan di hape, saya setting Auto correct, sehingga ketika saya menulis InsyaAllah, sudah keluar tulisan إن شاء الله. Nah, dijamin yang membaca nggak bingung tuh. kecuali kalo hapenya belum support font Arab big grin

Nah, mari membiasakan diri berguru sebelum mengeluarkan statement yang berbau-bau religi. Karena salah-salah bisa menjerumuskan orang lain. Kalo nggak sempet ketemu guru untuk bertanya, maka tanyalah sama mbah Google. Beliau punya banyak partner yang siap membantu kamu thumbs up



References:

Jumat, 03 Juli 2015

Crispy Squid with Sweet-and-Sour Sauce


Bismillahirahmanirrahim.. 
Selamat berbuka puasa.. eat

Aih.. Jangan heran ya kalo tiba-tiba temanya jadi serba puasa, hihihi..
Namanya juga blog random, jadi ya isinya random banget, sesuai warna hati saya. Nah, kebetulan udah lama banget saya nggak nulis tentang masakan. Dan kebetulan juga saya baru beli cumi asin, di mirota kampus adanya yang asin sih. Saya beberapa kali beli cumi mateng, hasilnya ada yang enak banget, enak dan nggak enak. Maksudnya bumbunya ya. Soalnya rasa cumi ya begitu-begitu saja. Karena itulah saya punya obsesi masak cumi sendiri biar manteb. Kebetulan ketiganya, saya baru saja masak untuk buka puasa. Pas kan kalo majang masakan di mari.

Voila... 
Bahan:
  • Cumi secukupnya
  • Tepung terigu dan maizena
  • Daun bawang 1 batang
  • Bawang bombay 1/2 butir
  • Bawang putih 2 siung, digeprek
  • Cabai merah 2 buah, buang bijinya
  • Saos pedas manis (tapi nggak pedas kok)
  • Garam secukupnya
  • Lada secukupnya
  • Minyak goreng secukupnya

Cara:
Cumi crispy
  1. Cuci cumi-cumi di bawah air mengalir untuk menghilangkan kotoran dan mengurangi rasa asin.
  2. Rendam cumi-cumi dengan air panas selama 20-30 menit. Kemudian tiriskan.
  3. Buang tulang tipis, dan potong cumi-cumi seperti cincin.
  4. Masukkan potongan cumi-cumi ke dalam toples (boleh tupperware deh), tambahkan campuran tepung terigu dan maizena. 
  5. Tutup wadahnya, dan kocok sampai cumi-cumi berbalut tepung. Saya suka cara ini, praktis, sekali goyang, semua cumi sudah berselimutkan tepung cook
  6. Goreng sampai kecoklatan, angkat dan sisihkan.

Saos Asam manis
  1. Tumis bawang putih sampai harum.
  2. Tambahkan bawang bombay dan cabai.
  3. Masukkan air secukupnya (dikira-kira saja butuhnya berapa)
  4. Tambahkan saos pedas manis, garam dan lada. Aduk rata.
  5. Masukkan daun bawang dan masak hinggal mengental.
  6. Tuangkan saos di atas cumi crispy.
  7. Selesai.... hot

Cumi-cumi ini makanan kesukaan saya,  mbak Ana dan mbak Nur. Sayangnya, mereka berdua sedang tidak disini, jadilah saya sendiri yang bakal makan. Bapak, Ibu bahkan Ita malah geli merinding kalo lihat bentuk cumi-cuminya. Nggak bakal mau makan deh. Karena itulah.. saya membuatnya jadi cumi crispy, yang mana bentuk aslinya hilang ketutup tepung. Alhamdulillah.. tuh ternyata bener, doyan juga kan batting eyelashes

Oh iya, untuk yang males repot-repot bikin tepung crispy, boleh lah beli tepung bumbu yang sudah jadi dan banyak dijual di minimaket bahkan warung. Namun.. karena saya memakai cumi yang emang sudah asin dari sononya (produsen maksudnya), maka saya memilih memakai tepung yang tanpa bumbu biar nggak tambah asiiiin. Nggak mau kan dikira lagi ngebet nikah? tongue

Satu lagi, kalo masih males juga repot bikin saosnya, ada saos asam manis instant yang satu produsen dengan saos tiram merk SA*RI. Tinggal ditambahkan sayur dan dimasak bentar sudah bisa dicocolin. Nggak perlu tambah garam atau nanas udah asem kok. Sayangnya saya kurang suka saos asam manisnya, terlalu asem. Kalo saos tiramnya saya suka, bahkan si mami juga ikutan beli demi bisa menghasilkan masakan yang yahud. Lhoh.. malah jadi promosi ini, mau dibayar berapa saya? big grin

Semoga resep ini berguna ya temen-temen. Mari lanjut  masak lagiiii cheer
 
Don't Skip Me Blog Design by Ipietoon