Minggu, 30 Oktober 2016

Tebing Breksi

Assalamu'alaikum.... 

It's my first post in 2016, and it's NOVEMBER. What a late post, ckckckck....
Mengingat tahun-tahun sbeelumnya paling tidak ada 30 posting, kayaknya tahun ini saya mengalami penurunan poduktifitas. Tapi nggak papa deh ya, daripada enggak ada post sama sekali tahun ini. Sebenarnya ada beberapa post yang masuk di draft, tapi ide yang muncul tak sebanyak mood saya. Mood saya sedang enggak pengen nulis, tapi jalan-jalan, hehe.. Tapi, kali ini saya mau nulis tentang jalan-jalan saya. Biar sekali mendayung, dua tiga pulau di lihat saja.. cool

Kali itu, saya dan Widya melarikan diri dari kegiatan kuliah di hari Ahad ke Tebing Breksi. Anyone knows about it?
Saya denger nama tebing breksi ini pertama kali dari bu Nani, temen ngrumpi dan juga temen arisan (socialita, kaleee) yang rumahnya emang di piyungan. Jaman doeloe, saya dan temen-temen sering dolan di sekitaran piyungan sepeti candi abang, dome teletubies, bukit bintang, apa lagi ya. Tapi, tebing breksi ini kelewatan nggak dikunjungi. Kayaknya sih belum lama ini baru ada, makanya saya jadi kudet, ketinggalan jaman, dan baru bisa kesana baru-baru ini.

Tebing dilihat dari sebelah Timur

Letak tebing ini berada di Jl. Piyungan - Prambanan, kilometernya kurang ngerti deh ya. Agak jauh ke dalam dan naik perbukitan, jadi agak susah dilihat dari jalan utama. Kalau dari arah prambanan, setelah plang Muhammadiyah Boarding School (MBS), belok kiri. Kalau dari arah Jl. Wonosari, setelah melewati SMP 1 Prambanan, belok kanan di perempatan. Disitu sudah ada plang tebing breksi dan candi ijo di pojokan perempatan. Ikuti saja jalan tersebut dan kalau jalannya semakin menanjak, tandanya kamu belum kesasar, masih dijalan yang di ridhoi Allah SWT..

Pintu masuk dilihat dari atas tebing

Sesampainya di tebing breksi, ada beberapa petugas yang siap mencegat. Iya, bayar parkir sama retribusi dulu baru boleh masuk. Parkirnya sih cuma 2 ribu, tapi retribusinya seikhlasnya. Dan kata "seikhlasnya" ini justru bikin saya gimana gitu. Mau dikasih 1 ribu kok nggak lucu, dikasih 100ribu kok enggak ikhlas, hehe.. Kayaknya lebih baik pihak terkait langsung menetapkan tarif retribusi masuk ke area wisata ini. Jadi saya nggak merasa di gantungin gini (cie, curcol.. silly)

Ceritanya lagi curhat
Di sisi timur tebing, terdapat beberapa relief wayang. Ada mini panggung dengan background relief yang nggak kalah menarik buat foto-foto juga. Tapi spotnya udah mainstream, banyak yang share foto di IG dengan lokasi yang itu itu saja. Makanya jangan pernah berharap panggungnya sepi. Yang mau ngantri foto disitu.. buanyaaaaaak... surprise
Saya sih malesan orangnya. Jadi, daripada antri foto, mending nyari spot yang nggak pake antri saja.
Saya dan Widya nyempil disini
Sebenarnya, itu bukan kali pertama saya ke tebing breksi. Sebelumnya saya sudah pernah kesini rame-rame. Ceritanya pulang kondangan terus mampir. Yah, kalo nggak diajakin kesini sama Ria, mana tahu saya lokasi tebing ini, hehe... Tapi tetep sih, kedua kalinya kesini, saya kudu buka GPS dulu buat memastikan lokasinya.
Saya dan Ria
Nah, karena spot foto yang bagus ya itu-itu saja, saya ikutan foto di tempat mainstream lah..
#lupa kalo tadi baru ikutan gerakan anti-mainstream..
Ini sih fotonya malu-malu kutjing, soalnya udah ditunggu peserta kontes foto lainnya sih..
Senyum tanggung
Oke, begitulah liburan tanggung saya di tebing breksi bareng teman-teman. Kali-kali aja ada yang mau kesini, tapi nggak tahu jalan, bisa lah ngajak saya jadi penunjuk jalan.. thumbs up


 
Don't Skip Me Blog Design by Ipietoon