Akhirnya setelah sekian bulan tidak memposting yang berlabel sewing, bisa juga ya nulis post ini. Sebenarnya ada beberapa baju yang sudah saya jahit semenjak post jahitan terakhir. Ada seragam batik atasan dan rok untuk acara perpisahan sekolah bulan Juni kemarin, ada pula baju kutung tanpa lengan untuk di rumah. Sayangnya saya nggak sempat nge-post di mari.
Dan... menyentuh mesin jahit lagi itu seru banget. Dari kemarin-kemarin, saya merasa tidak punya waktu menjahit seragam. Padahal, rok biru yang sejatinya (halah) dipakai setiap kali mengajar HW (2 kali seminggu) sudah "mbladus" dan nggak layak pakai. Eh, layak sih, wong masih bagus, jahitannya juga masih oke. Cuma ada sebagian warna saja yang berubah warna menjadi agak orange, walah..
Alhamdulillah..
Bersyukur banget, gara-gara bete dan stress merajalela belakangan ini (cieh, curcol ), saya jadi bisa melampiaskannya ke kain biru dongker ini. Pertama-tama saya menggambar desain dan mengukur badan sendiri. Dengan cara begini, memudahkan saya untuk memotong kain tanpa harus membuat pola terlebih dulu.
Setelah desan jadi, saya pun mulai menggambar pola langsung di atas kain. Begini cara saya meng-abuse si kain.
Desain Awal |
Hasil melamun selama beberapa waktu |
The first is the hardest. Mungkin quote ini yang paling cocok buat saya. Mengawali menjahit itu butuh mood yang oke. Sedangkan saya sedang dalam keadaan stress (Haish, stress kok bangga, hehe...) Mengkira-kira dan memotong kain tanpa pola itu susah buat saya. Kira-kira saya menghabiskan waktu 2 jam untuk membayangkan, menggambar desain, mengukur badan sendiri, menuangkan gambarnya di atas kain dan memotongnya sampai siap dijahit.
Setelah beberapa jam bergaul dengan mesin jahit, sekitar jam 10 malam akhirnya saya selesai menjahit. Tidak benar-benar selesai sih, tinggal meng-obras saja. Tapi, karena saya belum (pengen punya ) punya mesinnya, maka saya harus cukup puas membiarkan sisa-sisa kain menjuntai tidak rapi. Gemes banget deh. Tapi mau bagaimana lagi
Stress yang berbuah manis |
Sebenarnya saya pengen bikin tutorial menjahit rok. Tapi siapalah saya, bukan expert, jadi nggak usah saja ya, hehe.. Rok ini memang rangkaian seragam HW, tapi karena kegiatan HW less formal (lagipula saya tidak suka yang berbau-bau resmi) maka roknya pun jauh dari kata resmi. Rok ini semi A-line tanpa resleting. Ban pinggang depan agak lebar dan berkancing dan bagian pinggang belakang diberi karet.
Hmmm... Sepertinya saya jadi pengen buru-buru melanjutkan menjahit kain yang lain. Kain yang ini itu masih teronggok di tas jahit. Moga-moga besok ada waktu lebih lagi untuk menjahit lagi ya. Aamiin..