Coba lihat foto di atas. Warnanya merah, bulat dan berduri halus mirip rambut. Yup, ini namanya buah Rambutan atau nama gaulnya Nephelium Lappaceum (moga-moga gak salah ketik). Siapa pun pasti tahu kalau buah ini namanya buah rambutan. Semua orang (kecuali aku) juga bilang kalau buah ini manis. Tapi awas, kebanyakan makan rambutan bikin diabetes lho, soalnya ada kandungan gula dalam buah ini akan berubah menjadi alkohol. Tenang, itu kalau buah rambutannya terlalu masak kok. Biasanya sebelum buah ini benar-benar masak, kalian sudah melahapnya kan? So, tenang aja..
Ah, paragraf pengantarnya sok meyakinkan kalau buah rambutan ini enak. Mungkin iya memang enak, tapi bagiku, yang paling enak dari rambutan adalah pohonnya. Kenapa? karena aku tidak suka buah rambutan, tapi aku suka memanjat pohonnya dan memanennya. Seru banget lho, anginnya semilir serasa lagi di pantai. Batangnya berayun-ayun terkena angin, serasa lagi naik tornado yang ada di Dufan itu lho, hehe...
Ngomongin tentang rambutan, aku jadi ingat. Sejak kecil sampai sekarang, setiap datang waktu panen rambutan, Bapakku selalu menantangku makan buah rambutan. Kalau berhasil makan 1 biji saja, aku bakal dikasih duit 100rb. Hari gini cuma 100 rb? ckckck.. Tambah nggak minat ngicipnya dong.
Semua orang yang tahu aku anti buah, termasuk rambutan, selalu berkomentar "aneh, kenapa bisa nggak suka buah". Padahal menurutku biasa saja. Orang yang anti sayur atau anti daging saja banyak kok, wajar kan kalau aku anti buah?! Kalau aku disuruh menjawab, kayaknya aku juga nggak bisa menjawabnya dengan kata-kata. Susah menggambarkan ketidaksukaanku pada buah. Yang jelas, rasa dan bau mempengaruhi selera makanku terhadap buah. Lebih parah lagi, kalau aku sedang makan dan ada buah yang aku tidak suka dihadapanku, selera makanku jadi menurun (bagus nih buat program diet). Mesti menjauhkan buah, kulit, biji dan apalah yang menunjukkan itu buah.
Mungkin orang berpikir aku cuma lebay, tapi ya beginilah adanya. Suka nggak suka, this is the way I am. Toh, ketidaksukaanku terhadap buah tidak mengganggu ketentraman masyarakat banyak kok. So, jangan anggap aneh kaum yang anti buah, sayur, atau daging.
We're just the same but the way we eat kok
0 komentar:
Posting Komentar
Your comment, please. Whether it is good or bad... ^_^