Tampilkan postingan dengan label Ijazah. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Ijazah. Tampilkan semua postingan

Senin, 13 Juli 2015

Suka Duka Penulis Ijazah


Alhamdulillah..
Setelah kerja keras selama 2 hari 2 malam, akhirnya saya selesai juga menulis 48 lembar Ijazah. Pundak dan lengan kanan berasa tegang, butuh sentuhan pijat kayaknya, ehehe..

Sebelum menulis, saya sempetkan membaca pos Menulis Ijazah? Santai Saja yang pernah saya tulis 2 tahun lalu. Iya, saya kan nggak pede, jadi butuh mempelajari lagi gitu. Saya juga menyempatkan diri melongok traffic sources post tersebut. Wah.. sudah 13.800-an tayangan ternyata. Alhamdulillah, kalo postingan tersebut berguna bagi orang lain. Apalagi musim lulusan begini, banyak yang senasib sama saya, menjadi penulis Ijazah.

Sebenarnya nggak ada istimewanya jadi penulis Ijazah, bagi saya lho. Kalo boleh justru saya pengen mendelegasikan tugas ini kepada teman yang lain, jadi saya bisa punya waktu untuk kegiatan lain. Sayangnya, teman-teman   nggak berani menerima "tantangan". Ya sudahlah, saya terima lagi deh job ini. Padahal kalo dipikir-pikir tulisan tangan saya enggak begitu bagus, bener deh. Tapi, sebagai bukti kalo saya tanggung jawab,  saya setidaknya berusaha menulis dengan jelas dan rapi. Bagus mah nomer dua saja. Lha kepriwe maning, uwis menthok segitu tulisan saya big grin

Empat tahun jadi penulis Ijazah, saya mulai merasa bosan (maaf ya pak kepsek, hehe). Ada banyak suka dan duka yang saya rasakan. Kali ini saya mo ngomongin yang itu. Tapi biar selese baca postingan ini jadi enggak bete , maka saya mau ngelist duka-nya dulu baru suka-nya.

Duka
  • Jari tengah, telunjuk dan ibu jari jadi sakiiiit. Jari tengah terutama, semacam ada yang penyok ke dalem kena pen-nya.
  • Mata sampe pedes saking seringnya bolak balik lihat data - kertas Ijazah - data - Ijazah, begitu terus nerd.
  • Bosen mesti nulis seharian dengan kewaspadaan penuh demi ngejar deadline.
  • Mesti sering-sering nyalain kipas angin, entah itu siang ato malem. Soalnya saya menderita hyperhidrosis, kebanyakan cairan (if not keringat hot), takut kertasnya jadi basah kalo saya nggak kipasan.
  • Ada rasa takut mistyping (salah tulis) saking semangatnya, takut kena protes kalo data murid salah juga.
Kepleset nulis jadi JULI, kemudian di setrip dikit jadi JUNI
  • Jadi agak sewot kalo ditanya wali murid "kapan Ijazahnya dibagi, bu?". Arrgh..
  • Ngiri sama temen-temen yang bisa liburan, sedang saya terkungkung di antara kertas berharga itu.
  • Jadi nyuekin ponakan yang sedikit-sedikit nowelin minta digodain.
  • Flu melanda.. Gara-gara kerja sampe malem sambil kipasan pula, hiks
Suka
  • Super lega melihat ekspresi seneng anak-anak pas cap 3 jari tadi. Sederhana kan senengnya mereka? applause Ini momen yang paling mereka tunggu deh. 
  • Puas, ternyata tulisan saya yang nggak seberapa bagus sangat berguna untuk kelanjutan pendidikan murid-murid saiyah (hayah.. lebay deh, lebay)
  • Seneng bisa menyelesaikan tantangan yang ditakuti banyak guru. Artinya, saya makin percaya kalo nggak ada yang sulit selama saya punya kemauan untuk menaklukannya.
  • Selama nulis Ijazah, saya nggak bakal diganggu dengan kerjaan sekolah lainnya. Asyiiik..
  • Errr.... Dapet honor (meski nggak banyak) juga bagian "suka"-nya, eaaa..
Nah lho.. ternyata list di atas kurang berimbang ya. Yang bawah dikit bingit gitu, hihihi
Kalian yang sedang berjuang dengan blanko Ijazah, jangan terpengaruh sama tulisan saya di atas yak. Dukanya ketutup sama kepuasan melihat hasil tulisan dan kegunaan tulisan tersebut kok. Itu kalo saya sih..

Dah, dah.. Kembali ke laptop blanko aja gih.. wave
Selamat Menulis Temen-temen  studying

Sabtu, 15 Juni 2013

Menulis Ijazah? Santai Saja


Menulis Ijazah bukan sesuatu yang menegangkan. Asal semua dokumen lengkap, maka silahkan menulis. Pedoman penulisan Ijazah biasanya diberikan beserta blanko Ijazahnya. Dan biasanya, sebelum blanko diberikan, UPT setempat memberikan pengarahan tata cara menulis Ijazah.
Di bawah ini contoh penulisan ijazah. Tapii, berhubung ijazah resmi dari pusat belum turun, jadi contohnya pake ijazah dari yayasan aja ya . Mirip-mirip kok... *maksa


Perlengkapan
Setiap orang perlu kenyaman sendiri-sendiri agar bisa bekerja dengan hati tenang. What do I need? Aku memerlukan ini:.
  1. Dokumen Fotocopy Akte Siswa
  2. Hard file pengisian ijazah yang diperlukan (download disini)
  3. HP, earphone, musik
  4. Kacamata (aku cylinder 0,5 di sebelah kanan, dan 0,25 di sebelah kiri)
  5. Meja yang bagian atasnya rata dan nyaman dipakai
  6. Clipboard untuk alas menulis
  7. Sendok makan untuk menghaluskan bagian kertas yang kasar setelah dihapus.

Peralatan
What should you need? Yang wajib ada sebelum mulai menulis adalah:
Cek peralatan dulu
  • 2 Penggaris plastik elastis. Dipotong menjadi 4 bagian. Fungsi penggaris ini untuk panduan penulis supaya huruf-hurufnya sama tinggi dan rapi. Thanks for Pak Medi yang sudah memberikan tips menulis ala typewriter
  • Penggaris A (untuk Nama Siswa):  2 bagian di tata dengan jarak antar penggaris 0,4 cm. Plester di setiap ujungnya.
  • Penggaris B (untuk Selain Nama Siswa): 2 bagian penggaris di tata dengan jarak 0,3 cm. Plester di setiap ujungnya.
  • Drawing Pen DR ukuran 0.5 --> untuk menulis Nama Siswa pada bagian depan Ijazah
  • Drawing Pen DR ukuran 0.3 --> untuk menulis Nama Siswa pada bagian belakang Ijazah dan Nama Kepala Sekolah
  • Drawing Pen DR ukuran 0.2 --> untuk menulis selain Nama Siswa dan Nama Kepala Sekolah
  • Penghapus ballpoin dan penghapus pensil.
  • Pensil

Steps menulis Ijazah


  •  Ucapkan bismillah, wajib untuk setiap memulai kegiatan 
  • Cocokkan file isian dengan Akte Siswa
  • Siap-siap menulis, dan ingat, tulisan tidak perlu dibuat ala kaligrafi.
  • Tulis nama siswa di ujung kertas lain dengan huruf kapital menggunakan penggaris A dan DR 0,5. Letakkan kira-kira pas di tengah tempat menulis nama
Pas di tengah-tengah
  • Pasang penggaris A di tempat menulis nama kira-kira 1mm di atas titik-titik. Mulailah  menulis nama di dalam sela-sela penggaris sambil pastikan ejaan  nama tertulis benar.
Hati-hati ya
  • Isian di bawahnya, tulis tempat tanggal lahir, nama orang tua, sekolah, NIS, tempat tanggal penerbitan ijazah, dan NIP/ NBM Kepala Sekolah menggunakan penggaris B dan DR 0,2 dengan huruf kecil tapi EYD. Pastikan menulisnya kira-kira 1 mm di atas titik-titik. Hasilnya akan lebih rapi, percaya deh,

  • Tulis nama kepala sekolah dengan huruf kecil EYD menggunakan penggaris B dan DR 0,3.
Contoh Bagian Depan Ijazah Muhammadiyah
  • Di belakang ijazah, tulis nama siswa dengan huruf kapital menggunakan penggaris B dan DR 0,3
  • Selain nama siswa dan kepala sekolah, diisi dengan penggaris B dan DR 0,2
Contoh Bagian Belakang Ijazah Muhammadiyah
  • Jika diperhatikan, tempat penerbitan ijazah ini tertulis JETIS (Kecamatan). Ini benar-benar salah. Please, jangan ditiru. Penulisan tempat penerbitan ijazah seharusnya ditulis BANTUL (Kabupaten). Untungnya, Ijazah yang aku tulis ini bukan ijazah resmi pemerintah. Jadi, yang sudah terlanjur salah, ya sudahlah..
  • Cek ulang, dan pastikan tidak ada yang salah tulis
  • Jika menyadari adanya salah, segera berhenti dan istirahatlah. 
  • Selanjutnya, tinggalkan blanko tersebut dan lanjutkan dengan blanko yang baru dengan tetap mengisi dengan urutan siswa selanjutnya.
  • Kumpulkan blanko yang perlu dikoreksi, sisihkan.
  • Jika semua blanko sudah selesai diisi, kembali lah pada blanko yang salah.
  • Dengan penghapus pen, hapus sedikit demi sedikit sampai kira-kira huruf bisa di tumpuk dengan rapi.  Sayang, kertas ijazah dari yayasan mirip kertas piagam biasa. Tiap di hapus jadi jelek begini)
Contoh salah tulis dan sudah diralat dengan penghapus
  • Kalau agak takut, gunakan pensil tipis-tipis sebelum menulisnya lagi dengan DR. Turunkan 0.1 untuk tulisan yang salah. Misal salah saat menulis dengan DR 0.3 (liat contoh), maka saat meralat, gunakan DR 0.2. Kertas yang sudah pernah dihapus akan kasar dan tinta yang ditoreh di atasnya akan "bleber" menjadi lebih tebal dari ukuran seharusnya. Dengan pen DR 0.2, tinta tidak akan melebihi ukuran DR 0.3 sehingga tidak terlalu kelihatan kalau huruf itu salah. Satu lagi tips yang diberikan oleh seorang teman blogger. Kertas yang kasar bekas dihapus, bisa diratakan kembali dengan sendok. Caranya seperti saat kita menghaluskan obat. Ternyata sendok banyak gunanya ya selain untuk makan, hehe
  • Tidak disarankan menggunakan cairan penghapus tinta. Daripada kertasnya malah jadi rusak. Jangan tergiur pula membeli cairan penghapus tinta secara online, meskipun klaimnya tokcer bisa menghilangkan bekas tinta. Saya pernah terpikir untuk membeli, tapi untung saja saya googling dulu dengan kata kunci penipuan diikuti nama olshopnya. Dan terbukti banyak yang tertipu. Hati-hati ya..
  • Jika blanko benar-benar tidak bisa dikoreksi, maka siapkan surat penggantian ijazah, dan segera meluncur ke dinas propinsi thumbs up
  • Selesai
Awalnya aku pikir menulis Ijazah (Resmi dari pemerintah) akan banyak menyita waktu. Dan, pada pengalaman pertama, memang aku sangat tegang karena takut salah. Hasilnya, aku salah menulis huruf bahkan salah mengisi nama untuk sekitar 5 lembar ijazah. 3 lembar hanya salah tulis huruf dan atau angka, jadi dengan penghapus dan diperbaiki sedikit, ijazahnya sukses direnovasi. Sayangnya, 2 lembar lagi agak repot untuk dihapus. Jadilah aku mengajukan surat penggantian ijazah ke Dinas Pendidikan Provinsi bagian Sekolah Dasar. Kalo Dikpora Yogyakarta, kantornya ada di sebelah selatan Stadion Mandala Krida Lantai 2.

Begini nih format Surat Penggantian Ijazah yang boleh dicontek. Tidak sulit kok mengajukan penggantian blanko Ijazah. Tinggal membawa suratnya 2 lembar, blanko asli dan fotokopi blanko ijazah yang salah tulis. Di sana ada petugas yang siap menerima, dan aku tinggal menunjukkan bagian mana yang salah tulis.

Well, karena tahun ini pengalaman ke-2 ku untuk menulis Ijazah, aku sudah tidak perlu tegang lagi. Salah tulis itu manusiawi dan pemerintah memakluminya. Buktinya, betapa mengajukan penggantian blanko Ijazah itu mudah. Tapi jangan juga mempermudah lho, tetap berhati-hati, jeli dan teliti. Usahakan tetap rapi dan enak dibaca. Sekian.
 
Don't Skip Me Blog Design by Ipietoon