Minggu, 17 November 2013

Gengsi - Prestige - Pride

Gengsi, ditilik dari sudut manapun pasti akan dikaitkan dengan kesombongan. Kata orang, gak kenyang kalo makan gengsi. Iyaa lah, secara gengsi itu nggak ada habisnya. Sekarang beli ini, besok maunya itu, lusa maunya yang lebih lagi. Kebanyakan gengsi itu butuh dana sih jadi wajar kalo orang gengsi itu nggak bakal kenyang. Duitnya mending dipake buat beli motor daripada buat makan.

Nggak nyangkal sebenarnya , secara saya juga korban gengsi. Gengsi kalo disuruh ke minimarket naik motor bapak yang super jadul ini. devil
Motor yang Berisiknya Minta Ampun
Mending saya naik sepeda polygonku dah. Meski "skrup" udah pada ilang, tapi masih enak dipandang mata. Bukan masalah malu dengan keadaan motornya, tapi malu jadi pusat perhatian, secara suara motornya menggelegar begitu tak mungkin tak ada orang yang memperhatikan. Ada lagi, saya lebih suka beli baju formal di toko muslimah daripada di pasar. Nah, gengsi kan saya?
Contoh lain, secara sengaja saya kadang pamer nyebut-nyebut merk motorku lho. Habis tukang parkir suka nanya "Motornya yang mana?"
Kan nggak mungkin saya bilang, "Motor bebek yang warnanya ijo, yang ada stiker slank di belakangnya dan ada helm hitam dengan stiker bug di kacanya."
Dijamin pusing dah si abang parkir, hehe..

Nah, beberapa hari ini saya banyak mendengar cerita tentang kegengsian orang. Ada yang cerita tentang jam tangannya yang berjeti-jeti. Ada pula yang ganti motor matic karena motor bebek udah old school. Ada juga nih yang cerita tentang pacarnya yang gengsi kalau ngapel nggak bawa apa2. Sampai-sampai, rela bercerai karena si mantan pacar yang sudah jadi suaminya nggak kuat membiayai hidupnya. Itu lah sebagian gengsi yang saya tau dari cerita bahkan saya lihat sendiri  I don't want to see

Gengsi juga nggak jauh-jauh darishow off a.k.a pamer. Let's say, beberapa bulan terakhir saya kenal dengan seorang ibu yang baiknya minta ampun, tapi tanpa disadari (atau sadar, wallahualam) suka pamer. Beliau menyebut-nyebut soal 2 merk mobil miliknya, dan merk mobil punya ponakan-ponakannya.

That's it, dalam hati saya bilang "Terus gueh harus koprol sambil bilang WoW?" Apa perlu saya ikut pamer menyebutkan kendaraan merah yang terparkir di depan rumah itu, yang merknya ARTCO dan tinggal soroooong.. tongue


For me my self, gengsi cukup untuk diri sendiri lah, nggak usah diomong-omongin. Biarlah saya sendiri yang tahu apa yang saya beli dan apa yang saya punya. Walaupun, sepertinya saya sadar nggak sadar ikutan jaga gengsi. Contoh kegengsianku ternyata banyak ya meski hanya yang sepele-sepele. Fiuh.. Astaghfirullah

Senin, 11 November 2013

Narsis At Ngobaran

Dalam rangka memperingati hari Pahlawan, haish… 
Bukan bukan… Dalam rangka bosan setelah seminggu sibuk bekerja saja, hehe... 
Ahad 10 November kemarin, saya, Ita dan Indri dengan tekad bulat jalan-jalan menuju Pantai. Pantai mana yang akan kami singgahi? Kami baru memutuskannya 5 menit sebelum berangkat. Setelah membolak-balik Guide Book Pariwisata Gunungkidul pemberian pak lik, maka diputuskan: Pantai Ngobaran Gunugkidul Handayani lah tujuan kami. 

Sekitar jam 8 pagi kami melajukan motor dengan kecepatan 60km/jam melalui rute Blawong – Siluk – Panggang - Saptosari. Sengaja kami nggak ngebut karena memang ingin santai-santai saja. Jalanan yang naik turun dengan kanan kiri jurang memang berbahaya. Sekalinya rem blong, bablas sudah nyemplung ke sawah/kebon dibawahnya. Ngeriii.. Tapi karena sudah mendapat restu dari orang rumah (wajib nih) dan tak lupa berdoa sepanjang jalan, Alhamdulillah kami selamat sampai tujuan.
View Selama perjalanan

Setelah 1 jam 30 menit, sampailah kami ke TPR pantai Ngrenehan dan Ngobaran. Yes, sekali masuk TPR, kami bisa mengunjungi pantai Ngrenehan atau Ngobaran. Konon katanya (habis cuma denger-denger cerita sih), pantai Ngrenehan ini pantainya para nelayan (agak genit gitu deh). Bisa sih berenang, hampir kayak kolam malah. Tapi pantai nya masih kurang cantik. Maka kami memutuskan langsung menuju Ngobaran saja. Jarak 1 km menuju pantai Ngobaran, serentak kami teriak takjub saat laut terlihat diantara bukit dan pepohonan. Nggak heran sih, karena pantainya ada dibawah bukit, sedangkan pos TPR berada agak di atas bukit.
View Ngobaran dari area sekitar parkiran
Mencuri-curi dengar obrolan para pengunjung, sepertinya banyak pengunjung yang tidak tahu bahwa pantai Ngobaran tidak cuma bisa dinikmati dari atas. Apa pasal? Karena pantainya lagi-lagi berada dibalik bukit. Dari area parkir hanya terlihat pura buatan (atau apa ya sebutannya) dan view laut dari atas tebing. Mungkin ini cocoknya buat para pemancing deh. Padahal, kalau saja mau naik turun melewati jalan berbatu, maka pantainya terlihat seperti ini, tadaaaa..
View Ngobaran yang tersembunyi

Kami sangat excited untuk segera terjun ke laut. Tak banyak pengunjung yang mandi di pantai, rata-rata mereka hanya melihat-lihat pantai dari kejauhan, atau sekedar foto-foto di bibir pantai. Duh, rugi amat kalau jauh-jauh ke sini cuma nongkrong dari jauh. Dan beginilah aksi kami di pantai.
Waktunya main air
Eits, karena kami gadis-gadis yang tidak nyaman main air sambil dilihat banyak orang, maka kami memutuskan untuk "sembunyi" di pantai di balik karang. Pantainya agak tersembunyi, dan hanya bisa dilewati melalui jalur air, maksudnya mesti jalan di airnya. Di sini, tidak banyak pengunjungnya, karena mungkin mereka malas kalau harus berbasah-basah ria. Bahkan, walau ada beberapa kelompok pengunjung usia muda, hanya kami bertiga yang tanpa malu-malu nyemplung ke pantai. What a great experience.. 

Yak, sekitar jam 12.30 kami bergegas pulang. Kami sudah kelaparan, dan rencananya mau hunting mi ayam rasa Gunungkidul, hihihi.. Tapi, saat melewati jalan baru yang datar dan super lapang (untuk ukuran Siluk-Gunungkidul), tak kuasa kami untuk tidak berhenti dan mengeluarkan kamera. Tentu saja dengan mengesampingkan malu karena jadi tontonan para pengendara yang lewat. Sesekali kami melambaikan tangan pada para pengendara yang menyapa kami dan melemparkan senyum manis saat mereka memandang heran pada kami. Yasudlah nggak usah malu, nggak kenal ini 
Norak di jalan baru

Sesampainya di rumah, saya merekap ongkos yang sudah kami keluarkan:
  1. # 12 ribu -> bensin full tank (karena bensinku masih ada ½ dan minus bensin Indri lho ya)
  2. # 9 ribu -> tiket masuk untuk 3 orang
  3. # 18 ribu -> pop mie 3 cup (mahalnyo)
  4. # 20 ribu -> ongkos sewa gazebo
  5. # 9 ribu -> ongkos mandi
  6. # 24 ribu -> Mi ayam + es jeruk
Total pengeluaran kami adalah Rp. 92.000. Setelah dibagi 3, berarti pengeluaran 1 orang minus bensin adalah Rp. 80.000 : 3 = Rp. 27.000. Voila.. What a cheap and great experience we get. Yey..

Well, this won't be our last trip. Wanna join us? 

Selasa, 22 Oktober 2013

Sego Tumpang

Menjadi sehat itu tidak selamanya harus mengkonsumsi buah. Ya kan? Pembenaranku saja sih, hihihi.. Pasalnya hampir semua buah saya tidak suka. Kalo ada wawancara, sik sik..
Interviewer : “Buah apa yang tidak kamu suka?”
Saya : “Durian, anggur, strawberry, papaya, jambu biji, jambu monyet, jambu kluthuk, jambu……”
maka butuh 1 lembar A4 untuk menulisnya, halah

Meskipun nggak suka hampir semua buah, tapi hampir semua sayur saya suka. Jadi semacam subtitusi kali ya. Asupan vitamin buah-ku mungkin cuma dari Jeruk, tapi asupan vitamin dari sayur kan jadi buanyak. Apalagi sayur yang tidak terlalu saya suka cuma pare, labu dan daun bayung. Itu juga cuma nggak terlalu doyan, bukan yang nggak mau banget.

Nah, speaking about sayur mayur, ada makanan favorit baru yang masuk listku. Namanya Sego Tumpang. Bukan bukan.. saya nggak mo nulis tumpeng kok, memang tumpang yang saya tulis. Sego tumpang atau nasi tumpang populer di daerah Kediri dan sekitarnya. Di daerah aslinya sono, sambal tumpang terdiri dari tempe basi dan dimasak dengan ayam. Nah, sego tumpang yang disini sekilas mirip dengan nasi urap. Tapi entah kenapa saya merasa ini agak beda dengan urap. Mungkin karena selain bumbu kelapanya dimasak, ada taburan kacang tumbuk juga. Sayurannya juga lebih bervariasi, ada papaya muda yang diserut (entah kenapa papaya as sayur kok saya suka), daun papaya, daun bayam, kecipir, kacang panjang, pete cina, dan kemangi. Kebanyakan sayuran disajikan mentah dengan irisan tipis-tipis. Sebagai tambahan, sego tumpang ini biasa ditambahkan dengan sedikit opor tempe. Yummi dah rasanya…
Isi bungkusan

Enaknya dimakan tanpa sendok
Sego tumpang yang biasa saya beli ini harganya mursida alias murah lho. Mo beli serebu perak juga boleh. Saya biasanya beli yang harganya dua ribu, tapi dua porsi, hihihi.. Penjualnya biasa mangkal di pasar Jejeran dan Pasar Pleret. Karena pasar ini ada jadwal pasaran tertentu, maka pastikan dulu sekarang pasaran untuk pasar Jejeran atau Pleret. Jika ini pasar Jejeran, lokasi sego tumpang ada di lokasi kios baru, lorong pertama di sayap barat, yang kalau malam dipake jualan sate klathak paling laris se-TV Indonesia itu. Disitu biasanya ada dua penjual sego tumpang. Penjual paling timur itu favoritku, tapi kalo sedang libur, penjual satunya lagi juga enak kok, walau….. *nggak perlu dilanjutkan*

Meracik pesenan pembeli
Terus, kalau ini pasaran Pleret, penjual sego tumpang ada di sebelah utara agak ke timur. Karena sekarang sedang ada pemugaran kios, maka penjualnya ada di sebelah utara - timur kios baru. Eh iya, satu wejanganku, kalau mau beli sego tumpang jangan cuma pesan terus ditinggal pergi. Yang beli banyak bok, dan suka nggak sabaran ngantri. Jadi, pastikan kalau antrianmu tidak diserobot orang. Biasa deh, ibu-ibu pembeli di pasar suka seenaknya bilang “kulo nyeseli 1 lik, mung 1 kok”. Bayangkan kalau yang yang bilang begitu ada 5 orang. Beli 5 bungkus bisa jadi 15 menit deh.. *pengalaman.

Saya rasa sego tumpang ini nggak cuma ada di pleret dan jejeran saja, tapi sayangnya, cuma 2 penjual tersebut yang saya tahu. Dan kayaknya, karena paling deket dan emang murah, maka saya tak mau berpindah ke lain hat.. *dudududu

Well, itulah sarapan pagiku di sekolah yang.. kalau di sela-sela jam istirahat saya tak ada, mungkin sedang inspeksi sego tumpang di pasar. Ada yang mau nitip?

Senin, 21 Oktober 2013

Gambar Diri

Untuk pertama kalinya saya memaksakan diri menggambar via Corel, and it works..
*terharu..

Kunci-nya, cuma menjiplak kok, hihihi..Ilmu menjiplak ini saya pelajari saat melihat desainer grafis membuat replica tanda tangan dengan corel. 
  1. > Pertama, copy foto (format pencil sketch lebih bagus) yang hendak dijiplak ke Corel. 
  2. > Kedua, pilih warna garis di toolbar sebelah kanan dengan cara klik kanan di warna yang diinginkan. Pastikan warnanya kontras dengan warna foto yang dijiplak.
  3. > Jiplak foto dengan menggunakan Bezier tool (Silahkan cari di toolbar sebelah kiri) untuk membuat garis lurus. Garis bisa pendek-pendek dulu, kemudian baru disambung jika memang butuh disambung.
  4. > Selanjutnya, seleksi garis dan bengkok-kan dengan Shape tool
  5. > Lakukan terus sampai membentuk gambar yang diinginkan. 

Butuh ketelitian dan kesabaran untuk membuat garis yang membentuk gambar. Tapi, kesabaran kan berbuah manis. Maka setelah merecall memory jiplakan itu, jadilah saya bisa membuat gambar seperti ini, eciecie..
Draf Kasar pake Corel
Setelah selesai menjiplak, Copy dan Paste-kan di Paint. Bisa juga dipindah di Photoshop, tapi Paint juauh lebih simple dari Photoshop. Dan beginilah hasilnya..
Finished via Paint
Yak, mulai hari ini, officialy gambar ini milik saya dan jadi icon saya.. *jingkrak jingkrak gak keruan

Satu lagi gambar yang dijiplak via corel. Gambar aslinya diambil dari sini. Saya ambil, eh, nyontek 2 gambar terakhir. Cuma dirubah posisinya aja sih.


Seneng deh sama gambar ini, mencerminkan saya dan bestie ku. Satunya sok alim (ehem) dan satu lagi gaul gimana gitu, hihihi.. Tadinya mo dijadiin gambar untuk design kaos. Tapi kok so childish gitu kayaknya. Dan takut juga dikira memplagiat, oooh no..
Encit and Me

Minggu, 20 Oktober 2013

Diteror Psikopat

Apa yang ada dalam pikiran kita saat ada yang mengirim email via FB berulang-ulang dengan akun FB yang berbeda-beda tapi dari 1 orang yang sama?
Yes, GILA is the best answer

Untungnya, Fb sudah pintar memilih mana pesan dari teman dan mana pesan dari musuh. Jadi, spam begini tidak ada dan tidak perlu ada notifikasinya. Saya menemukan ada spam ini baru-baru saja. Alhamdulillah, terganggunya cukup 1x saja dan tidak tiap kali spam ini masuk.
Some spam emails from a psychopat

Email ini dikirim oleh musuh saya who ruined my life and not worth it to remember him. Frankly speaking, saya sudah berjuang mati-matian untuk mengusir dendam walaupun saya tidak mau terang-terangan memberinya maaf. Saat itu, saya hanya berusaha melanjutkan hidup (hiperbolis  banget yah?) dan behasil. Sampai-sampai saya lupa kapan kegegeran itu terjadi. Saya bilang "kegegeran" karena keluarga inti saya sampai ikutan geger (beyond believe lah). Nggak pernah kepikiran deh kalau orang itu seorang Psikopat.

Kenapa saya menyebutnya Psikopat?
Psikopat secara harfiah berarti sakit jiwa. Psikopat bukan penyakit gila karena seorang psikopat secara sadar melakukan perbuatannya. Yah, walaupun sebenarnya saya lebih suka menyebutnya "gila" daripada "sakit jiwa".


Ciri-ciri seseorang dengan gangguan kepribadian psikopat:
  1. * Pada awalnya menampilkan sikap yang menarik, cenderung dibuat-buat, memesona, dan menebarkan sikap hangat. Inilah yang membuat orang mudah memercayainya, dan dengan kepercayaan itu mereka mencelakai atau menipu korbannya.
  2. * Beranggapan dirinya yang paling penting dan harus diistimewakan, semuanya berpusat pada dirinya, pokoknya untuk saya, pokoknya milik saya, pokoknya saya dan saya.
  3. * Sering memperlihatkan perlakuan yang impulsif (meledak-ledak), sulit menunda dan mengendalikan emosi. Kalau punya keinginan harus sekarang, kalau tidak akan marah atau mengamuk.
  4. * Hubungan pertemanan atau hubungan sosial yang singkat, sering ganti-ganti pasangan asmara atau ganti-ganti pekerjaan.
  5. * Sering berbohong, menipu, dan mengkhianati.
  6. * Kurang tanggung jawab atas perbuatannya, berani mengambil keputusan berisiko dan tidak dapat belajar dari pengalaman, selalu diulang terus, meskipun telah diberi hukuman atau peringatan.
  7. * Kurang mampu merasakan perasaan orang lain, tidak peduli orang lain menderita.
  8. * Cenderung menyalahkan orang lain untuk apa yang telah dilakukannya.

Gejala-gejala Psikopat
  1. * Sering berbohong, fasih dan dangkal.
  2. * Egosentris dan menganggap dirinya hebat.
  3. * Tidak punya rasa sesal dan rasa bersalah. Meski kadang psikopat mengakui perbuatannya namun ia sangat meremehkan atau menyangkal akibat tindakannya dan tidak memiliki alasan untuk peduli.
  4. * Senang melakukan pelanggaran di waktu kecil.
  5. * Sikap acuh tak acuh terhadap masyarakat.
  6. * Kurang empati. Bagi psikopat, memotong kepala ayam dan memotong kepala orang tidak ada bedanya.
  7. * Psikopat juga teguh dalam bertindak agresif, menantang nyali dan perkelahian, jam tidur larut dan sering keluar rumah.
  8. * Impulsif dan sulit mengendalikan diri. Tidak ada waktu bagi seorang psikopat untuk menimbang baik-buruknya tindakan yang akan mereka lakukan dan mereka tidak peduli pada apa yang telah diperbuatnya atau memikirkan tentang masa depan. Pengidap juga mudah terpicu amarahnya akan hal-hal kecil, mudah bereaksi terhadap kekecewaan, kegagalan, kritik dan mudah menyerang orang hanya karena hal sepele.
  9. * Tidak mampu bertanggung jawab dan melakukan hal-hal demi kesenangan belaka.
  10. * Manipulatif dan curang. Psikopat juga sering menunjukkan emosi dramatis walaupun sebenarnya mereka tidak sungguh-sungguh. Mereka juga tidak memiliki tanggapan fisiologis yang secara normal diasosiasikan dengan rasa takut seperti tangan berkeringat, jantung berdebar, mulut kering, tegang, ataupun gemetar. Pengidap psikopat tidak memiliki perasaan tersebut, karena itu psikopat seringkali disebut dengan istilah “dingin”.
  11. * Hidup sebagai parasit karena memanfaatkan orang lain untuk kesenangan dan kepuasan dirinya.
  12. * Biasanya sangat cerdas dan mungkin paling cerdas ketika dibandingkan dengan anak-anak yang lain.
  13. * Biasanya banyak mengetahui sesuatu yang tidak diketahuinya dan marah jika orang lain menyalahkannya (merasa paling benar, dan biasanya anggapanya itu memang benar).
  14. * Mengetahui sesuatu yang tidak diketahui. Biasanya banyak yang benar dan sangat sedikit sekali yang salah.
  15. * Memiliki perkiraan dengan akurasi yang tinggi (perkiraannya jarang salah dan kebanyakan adalah benar atau benar semuanya).
The best action we do saat menemukan psikopat di FB adalah watch, beware, select, block and secure your accunt. Jika ada Friend Request, amati siapa dya, waspada dan suudzon kenceng, confirm request hanya untuk orang-rang yang memang kita kenal, dan abaikan jika tidak mengenalnya. Kemudian, blokir akun yang sekiranya berpotensi menggangu bahkan memang sudah mengganggu. Terakhir, pastikan akun email, Fb dan sebagainya saling terkait sehingga jika 1 akun di retas masih bisa di-recovery.
List of blocked people
Memblokir akun FB bukan berarti kita aman dari gangguan Psikopat. Orang seperti ini menggunakan segala cara untuk menggangu korbannya. Jadi, pastikan akun fb atau akun email yang lain tidak bisa di hack olehnya. Be aware of your surroundings ya..


Sumber: 

Rabu, 09 Oktober 2013

Menjadi Traveller

Travelling? Love this word.. Sayang tidak ada yang mengajakku traveling, hiks..


Weekend pertama di bulan Oktober kemarin saya nekat ke Jakarta for the sake of liburan, yey....
Kalo kata temen seperjalanan (ketemunya di Pasar Senen), "Liburan kok ke Jakarta. Kebalik kali".
Habis gimana dong, abangku dan ponakan imutku adanya di Jakarta, dan nyaman kalo bertualang sendiri di kota saudara.
Tiket PP
 Sewaktu berangkat, saya naik kereta Senja Utama (tipe Bisnis) dengan pertimbangan lebih aman kalau cewek bepergian sendiri. Pun, saat tidur, saya tidak akan kesulitan memposisikan kakiku. Mo selonjor OK, mo dinaikkan kursi juga OK. Yah, kalo sedang ngantuk, seringnya orang sudah lupa dengan kesopanan. Terbukti, sepasang kekasih diseberang seatku ribet dengan posisi tidur ternyamannya (geleng-geleng kepala sendiri). At least, kalo saya, sewa selimut lah untuk menutupi posisi tidur yang serampangan, plus menutupi mulut yang tanpa sengaja menganga 

Perjalanan berangkat, tanpa sengaja, teman sebangkuku adalah gurunya murid lesku. Beliau  juga teman kerja tetangga bahkan teman guru SMAku. Serba kebetulan deh. Dan karena dalam kamusku, jangan pernah mendiamkan orang yang duduk di dekat, jadi saya mengajak beliau ngobrol. Tidak perlu sering-sering bertanya, karena mungkin akan mengganggu. Paling tidak menunjukkan kalo saya ini ramah lho  

Sesampainya di Stasiun Jatinegara, sekitar pukul 3 pagi, saya bejalan ke arah selatan melewati taxi dan ojek. Tips bagi yang tidak mau kena palak sopir taxi, jangan pernah ngambil taxi yang nongkrong di depan stasiun. Jalan agak jauh sedikit dan cari taksi yang lewat, ingat, bukan taxi yang mangkal.

Sambil menunggu taxi lewat saya mengeluarkan HP untuk mengabari Abangku kalau saya sudah sampai di Jekardah. Tak berapa lama ada satpam kompleks berpakaian preman yang menghampiriku. Beliau mengingatkanku untuk tidak mainan hape kalau di jalanan, ini Jakarta gitu. Oke, noted. Dan saya buru-buru memasukkan HP ke tas. Ya Allah, coba di Jogja, mau mainan hape sepanjang jalan juga udah biasa.

Dua hari di Jakarta saya habiskan untuk jalan-jalan kemana coba? Senayan City brooo..
Kurang kerjaan amat, mau ngirit kok ke Sency. Tapi nggak papa juga, sekalian jalan-jalan bareng ponakan kok. Disana juga cuma numpang makan dan beli hotwheel buat ponakan. Selebihnya, ya window shoping aja, hehe..
Numpang narsis di Sency
Selasa sore saya sudah di Jatinegara untuk menukarkan tiket. Sehari sebelumnya saya sudah membeli e-ticket di Alfama*t, jadi satu jam sebelum kereta berangkat saya wajib menukarkan tiket. Tiket bisa ditukar di stasiun mana saja kok, tapi.. naik kereta tidak bisa disembarang stasiun. Saya ditolak masuk stasiun Jatinegara sodarah..

Ternyata kereta tujuan Jogja wajib naik dari Pasar Senen. Walah.. Untung pak Parno (tukang ojek langganan ponakan) masih nungguin saya. Maka secepat kilat beliau mengantar saya menuju Pasar Senen. Thanks to him, saya gak jadi ketinggalan kereta, alhamdulillah


Note:
Kalau bepergian sendirian kan sering bingung, siapa yang mau jagain barang kita saat sholat?
Tenang, tips dari saya.. Carilah sesama solo traveller yang sama-sama mau sholat. Tawarin dya untuk jagain barangnya, tapi dengan syarat, dya juga mau jagain barang kita. InsyaAllah, dya nggak akan keberatan. Tetep, pastikan juga bahwa dya orangnya baik dan amanah. Kalau bingung sih, ikuti kata hati saja 

Kamis, 26 September 2013

Masih Birthday Stuff

Kemarin itu sudah tanggal 25 September, tapi murid-muridku kelas 2A tetep nggak mau ketinggalan momen ultahku, hahaha.. Apasih..

Jauh-jauh hari mereka berencana memberiku kado, dan mereka antusias saat kemarin saya memasuki kelasnya. Ini dia foto para pemberi kado dan teman-temannya. 3 kado terbungkus rapi dan mereka ingin saya buru-buru membukanya.

Setelah rame-rame dibuka, ternyata isi kadonya 2 pigura, 1 bolpen merah dan 1 tempat pensil. Tempat pensilnya sedang saya butuhkan. Bolpen merah, saya sering kelupaan bawa, makanya mereka memberiku ini. Piguranya, hmmm.. Diisi foto siapa ya enaknya, hehe 

Tahun kemarin, saya memberi novel cerita untuk little fans of mine yang sekarang sudah kelas 4. Beberapa kali saya membagikan coklat untuk mereka. Tahun ini, kira-kira saya harus memberi apa ya? Masak iya coklat terus. Ada ide?

 By the way, Makasih ya anak-anak 

Selasa, 24 September 2013

Birthday Lunch bareng My Lovely Girl Friend

Kring kring.. Wassapku berbunyi dan itu  dari Citra.
"Jadi tho say, my dear birthday angel..."
"Haha.. Yep, I'm on my way.."

Meluncurlah aku menuju kampusnya Patih Gadjah Mada, menjemput Citra dan membawanya ke daerah Mrican. She's the one who always gives me spirit to ride my motorcycle for about 35 minutes, hanya untuk makan siang yang cuma 1 ato paling lama 1 1/2 jam. Bukan kadonya yang aku tunggu, tapi moment ngobrol,  ngegosip and so on yang sangat langka ini yang aku nikmati. 

Skip skip..
Lunch kali ini, sudah direncanakan 2 minggu yang lalu. Tapi, asli aku lupa kalau Selasa itu tanggal 24 September, which is my birthday (hey, nambah tua ya?!). Yang aku ingat, Selasa --> nggak  ada jam ngajar.
Kemudian, kita yang galau milih tempat makan akhirnya masuk ke Nanamia Pizzeria di sekitar Jl. Moses Gatotkaca. Suasana restonya Italian banget, agak-agak vintage. Daftar menu pun berbahasa italia dengan deskripsi bahasa Inggris. Agak meraba-raba seperti apa bentuk makanannya, tapi menyerah, dan sepertinya harus memanggil waitress ntuk menterjemahkan menu yang kita mau. Harga? Yah, gak heran kalo di atas rata-rata. Wong yang datang banyak bulenya. Halal gak? I don't know, baru nyadar pas sudah masuk. Tapi kita milih menu yang aman: Insalata la Marche (salad dengan potongan ayam dan cashew nut plus saos mayonnaise) dan Panini al Tonno e Uovo (sandwidch dengan roti ala hotdog). Jangan tanya bagaimana cara membaca menunya ya..

Menu boleh ngambil, hihihi
Di antara norak dan narsis, kita sempetin foto berkali-kali. Bukan suasana resto yang di foto, tapi momen foto berduanya kok, hehe.. Geli deh kalo inget kita sempet minta bantuan salah satu waiter buat fotoin kita. And guess what? Si waiter senyum-senyum "ngeledek" waktu berpapasan sama kita, pun saat dia nganter order untuk meja sebelah, masih saja dia senyum-senyum. Whatever lah mas.. Yang penting kite senang. So, don't bother us, hohoho
We're in Pizzeria
Nah, the unforgetable part-nya, aku dapat kado dari Citra. Horee..
Kemarin dia memaksaku menyebutkan daftar barang yang aku inginkan. Haduh, ditodong begitu aku justru nggak bisa berkutik. Maka aku tulis 3 daftar permitaan seperti Aladin yang menyebutkan 3 wishes pada Jin botol. Handbag ini bukan termasuk 3 daftar, tapi aku syuka kadonya.
Credit to Citra Amalia WS
Thanks honey bunny, I love the bag big hug
What should I do for this bag? hehe

Sabtu, 14 September 2013

Batik Muhammadiyah

Again and again.....
Setiap ada even syawalan BKS Muhammadiyah, guru-guru di sekolah dihimbau untuk memakai seragam yang telah ditentukan oleh musyawarah dewan guru. Kali ini seragam yang akan dipakai masih dalam bentuk potongan kain batik. Batik Dikdasmen Muhammadiyah lebih tepatnya. Yang ini benar-benar semua guru kelabakan karena kain batiknya baru dibeli 2 minggu sebelum acara syawalan. Yes, bukan hanya aku yang bakal kerja dadakan dong, minimal penjahit langganan mereka juga puyeng  laughing . Kok bisa? Iya karena 5 guru di sekolah punya 1 penjahit yang sama. 

Untungnya (kata kesukaan orang Jawa nih), mesin Juki ibu udah jadi. Alhamdulillah.. 
Baru nih.. Baru diservis..
Senin malam, aku sudah bekerja dengan gunting dan tali ukur. Semangat menggebu-gebu pengen segera menyelesaikan jahitan. Aku membuat pola baju dengan menjiplak baju jadi. Sekalian juga aku memotong kain hitam untuk rok. Beda dengan si blus, aku nggak perlu membuat pola rok. Pola langsung aku gambar di kain. Nggak sulit kok, kan mirip-mirip  menggambar di papan tulis tongue



Sebenarnya aku sudah niat mo menjahit malam itu juga. Tapi, nggak enak ah kalo menjahit malem-malem. Si bocah-bocah lagi nginep, takut membangunkan mereka dan dimarahin lah aku ma Ibuk worried. Padahal kalau diturutin, bisa sampai jam 1 malam aku berteman dengan si Juki. 


Siang hari sepulang sekolah aku sempatkan menjahit, dan memang hanya siang hari saja aku bisa bekerja. Nggak heran kan kalau aku butuh waktu 5 hari untuk menyelesaikan blus dan roknya. Lama ya? hiks hiks broken heart

Untuk rok, desainnya nggak muluk-muluk. Cuma dibentuk A-line dengan ban pinggang yang lumayan lebar. Di antara ban, dipasang brisband warna tosca, warna kaporitku. Agak kurang sreg dengan hasil jahitan roknya. Masih ada yang perlu di ubah. Tapi.. Aku sudah keburu pasrah. Apalagi Ita sudah sering memakainya, dan asumsiku, udah enak dipake gak usah dimodifikasi lagi. Ya, gak papa lah. Yang penting dari luar nampak oke, hihihi  big grin

Yah, walau begitu, tetep aku masih dibilang jago menjahit lho *nggak penting loser
Dan ini dia hasil jahitanku...
Blus hasil experimen
Rok A-line baruku
Di tepi baju aku pasang semacam merk baju, Biar dikira sudah dijual di toko blushing
Blusnya sengaja aku desain dengan model belang sebelah. Ehm.. apa ya nama modelnya, nggak ngerti. Lucunya, orang-orang sekitar pada berkomentar waktu aku memakai baju ini.
Ita              "Klambine apik"
Mbak Atik  "Klambine Endang Aneh", hahaha..
Mbak Ana  "Desainer ki, makin aneh makin laku", eciecie.. Ge-eR deh aku.
Bu Kesti     "Klambine kurang bahan mesti"
Muridku     "Kok klambine bu Endang ra podo"

Ehm, menurutku, baju sama rok ini lumayan deh ya. Experimen nggak gagal amat. Nah, kalo menurut kalian gimana? smug

45 Menit di Sayap Ibu

Senin kemarin, Yusuf mengajakku ke Panti Yayasan Sayap Ibu. Sebenarnya, dia mau mengantar Naila, kakak tingkatnya, yang berencana praktek di Sayap Ibu. Kami berdua sama-sama tidak tahu dimana letak yayasan ini. Berbekal ancer-ancer dari teman yusuf, meluncurlah kami sampai di Kalasan. Kita berhenti di Pom Bensin sebelum SD Kanisius. Disana lah kami menunggu Naila, si calon dokter Solo yang jarang ke Jogja. Dya sama sekali tidak tahu dimana Yayasan Sayap Ibu. No wonder sih, lah aku yang orang Jogja aja tidak tahu, hihihi

Sampai disana, ternyata Naila tidak menemukan kami. Dan justru dya sudah sampai duluan di panti. How come? Naila baru 1x ini naik motor sendiri ke jogja, dan bisa menemukan panti yang kami saja susah menemukannya. So Amazing....

Naila kemudian menelpon kami dan memberi arahan, tapi kami nggak mudeng. Bertanyalah kita pada 1 orang, dan dya tidak tahu dimana panti yang dimaksud. Kemudian kami bertanya lagi pada 1 ibu yang ada di pinggir jalan. Sukses kami bingung. Believe it or not, kami bertanya pada 7 orang untuk jarak yang tak terlalu jauh dari lokasi panti. Orang ke 5 yang benar-benar tahu letak panti ini, thanks God.

Jadi, karena panti ini tak memiliki plang selain di depan panti, let me help you summing up. Kalo dari arah jogja - lurus ke timur dan berhenti saat ketemu plang UKRIM II - belok kiri - jalan lurus sampai menemuui selokan mataram - lurus kurang lebih 10 meter - Yayasan Sayap Ibu ada di sebelah kanan.

Dan disini lah kami berada....
Tampak depan
Saat kami sampai, anak-anak panti baru saja pulang dari jalan-jalan sore. Mereka ditemani 2 bule dan beberapa mahasiswa UMS yang praktek disana. Sangat jauh dari bayanganku, yang anak-anak cacat biasanya bikin aku trenyuh. Disini, justru mereka ceria, tak ada waktu buatku mengasihani mereka. Kami kenalan dengan mahasiswa itu dan saat kami bertanya arah menuju Mushola, dya memanggil 1 anak laki-laki yang disuruhnya mengantarku ke mushola. Agak canggung, jujur, karena aku belum pernah menemui anak-anak seperti ini. Maksudku, aku takut salah memperlakukan mereka. Dan ternyata mereka senang diperlakukan seperti anak biasa.

Sekilas aku  kutip dari salah satu blog, cacat ganda merupakan keadaan dimana terjadi kerusakan atau disfungsi perkembangan pendengaran yang bersifat sensorineural yang diikuti oleh kerusakan perkembangan berbahasa atau komunikasi. Gangguan pendengaran pada usia berapapun dapat terjadi, kendati hanya merupakan gangguan pendengaran dengan derajat ringan sekalipun akan dapat mengakibatkan timbulnya permasalahan pada kemampuan berbicara, penguasaan bahasa serta belajar. Oh, begitu ya..

Saat kami sholat, ada 1 anak perempuan (belakangan aku tahu namanya Yuli, berumur 17 tahun, tapi masih seperti anak-anak) mendatangiku sambil membawa buku. Disuruhnya kami menulis nama kami. Anak ini tidak bisa bicara, tapi  berusaha berkomunikasi dengan kami. Yusuf kelihatan bengong bingung, dan aku pura-pura tahu maksud Yuli.
Suasana di ruang makan

Naila - Kiri dan Yusuf - Kanan, bersama anak-anak panti
Saat jam makan sore, anak-anak perempuan masuk ke area makan di sebelah utara. Kami nimbrung dengan anak-anak perempuan. Mereka sibuk makan sambil menawari kami makan juga. Beneran lho, Yuli menarik gelas di depannya ke hadapanku. Tidak tahu maksud ucapan dya, tapi sepertinya dya mau bilang "minum mbak, kami juga minum".

Nggak tahu deh aslinya bicara apa. Aku menolak dengan halus dan tetap menemani mereka ngobrol. 1 anak perempuan lain yang bisa bicara menunjukkan jam tangannya padaku. Bagus memang, tapi sayang dia salah memasangnya. Maka aku bilang kalau jamnya salah, sambil melepas dan memasangnya dengan benar.

Say cheeese
Jam 5 tepat, kami pun berpamitan pada anak-anak ini. Kelihatan kalau mereka masih pengen ditemani kami. Wajah mereka cemberut, tapi kami cuma bisa janji "kapan-kapan kami main kesini lagi ya". Yuli sampai membuat tanda love dengan jarinya yang ditujukkan buat kami. Oh, so sweeet.. 

Kami bertiga pun keluar panti dengan seribu perasaan, mulai dari penasaran sekaligus kagum terhadap anak-anak yang haus akan cinta ini. Yusuf dan Naila saling berjanji kalau suatu saat mereka akan kesini lagi. Dan aku? Aku juga mau kesini lagi, ajak aku ya Suf? Naila? 

 
Don't Skip Me Blog Design by Ipietoon