Rabu, 27 Februari 2013

Balada Gadis Bosen SMS

"Bu end... lg sibukkah dirimu sampe smsq gak dibls i... huks... ada slahkah dr q padamu"

Whats app ku berbunyi dan itu dari salah satu temenku.
I was like , fell into the very deep cliff. Aku cuma mlongo karena merasa sekarang jadi teman terjahat sedunia. Padahal aku sendiri tidak merasa cuek sama siapapun. Aku sadar beberapa kali tidak membalas sms teman-teman. Salah satunya karena sms mereka datang pada waktu yang kurang tepat. Mungkin smsnya kebaca saat aku mau berangkat ke skolah ato les, jadi sms langsung aku tutup dan buru-buru kabur ke tempat tujuan. Sepulang les? aku lupa belum membalas atau bahkan sudah nggak berdaya mengetik sms untuk mereka 

Sebenarnya banyak alasan aku jarang membalas sms teman-teman, bahkan bukan cuma temen deket yang jadi korban kecuekanku. For some reasons, I reluctantly reply the text from others since I hide the hurts deep inside. Aaaargh....  forget it 

SMS Caption

Oh iya, did I mention before kalo aku sudah dalam masa bosan sms. Kalo aku merasa nggak bisa basa basi, ya sudah aku tinggalin dulu smsnya, ntar aku re-read. Maunya nge-re-read, tapi kalo udah lewat waktu suka lupa, pikun . Kalo dibilang sibuk, aku nggak workaholic kok. Kalo dibilang santai, I'm not. Jaman dulu, sewaktu masih muda (sekarang udah dewasa), satu hari bisa ngetik 100 sms. Iya, soalnya jaman dulu kerjaku masih santai, masih punya banyak waktu luang. Jaman sekarang? Enggak bisa begitu lagi , pulang kerja capek dan ogah pegang-pegang hape. Eh, karena hape sekarang udah ganti, jadi kalo pegang hape lebih suka browsing baca info penting. Kalo nggak gitu, lebih suka maen sama baby nephew. It does refresh my mind.

Terus, Whats app nya  kok online terus gitu? Iya, kalo whats app online, berarti aku lagi free. Sengaja aku setting begitu sih biar temen-temen tahu aku nggak selamanya available on wa. Dan it is better to do wa than sms. Kalo wa kan responnya cepet, jadi langsung bisa ditanggepi dan nggak ada tanggungan mesti menanggapi wa mereka juga. Bukan begitu bukan? Nah kalo sms, datangnya sering uncontrolled. Ya maaf banget nget kalau nggak sengaja aku cuekin 

Kalo aku bikin poling, kayaknya hampir semua temen akan bilang kalo aku nyebelin. Sok sibuk dan nggak ada waktu bales sms. Bosen temenan? Enggak, sumpeh deh. Ya gimana lagi ya teman, I'm single and I face the world my self. No need to beg my parents for money since I can do it my self. Then, it results in being "cuek" to sms unintentionally (I did in purpose for some reasons). Yet, I always do anything and try anything to hang out with the girls I love. At least, I promise my self to avoid saying "NO" when they ask me to go with. It is the only way I pay the guilty feeling.



For all friends of mine, wherever you are and whenever you read it, I love you.
Thanks girls for caring me Perhaps, I might lose control without you all. 

Sabtu, 23 Februari 2013

English Things Part 1

Akhir-akhir ini aku agak pusing kalau mengajar di kelas 1. Sebenarnya mereka bisa diajak kerjasama tapi aku nggak tahu apa yang membuat anak-anak itu begitu heboh. Sejak dari mulai pelajaran (jam 7 a.m.) sampai selesai (jam 8.10 a.m.) bocah-bocah itu nggak bisa tenang. Kadang lari-larian di depan kelas, main bola antar bangku, menyanyi "paduan suara" sekelas, pokoknya ada saja ide mereka untuk bersenang-senang. Kenapa aku bilang bersenang-senang? Karena mereka ini sedang beradaptasi merubah kebiasaan belajar sambil bersenang semasa di TK menjadi belajar menyenangkan di SD. Beda lho bersenang-senang dengan menyenangkan 

Setelah muter otak guling kanan guling kiri, aku menemukan 1 worksheet yang belum pernah aku berikan ke anak-anak. Media ini banyak dijual di toko-toko buku, tapi kalau anak-anak bisa membuatnya sendiri, bukankah itu lebih bagus? Disk ini terinspirasi dari e-classroom dan contoh diprint dari web ini. Nyontek bahasa lugasnya, tapi file selanjutnya murni aku buat ulang via Corel Draw lho   batting eyelashes




  • English Disk
Media pertama yang aku buat adalah English Disk. Berbentuk 2 disk yang digabungkan dengan kancing sehingga bagian atas bisa diputar ke kanan ato ke kiri, you choose it lah. Topik yang aku pilih adalah pets, tapi disk transportation untuk kelas 2 ikut ke-upload juga, maap. Kalo ada yang berminat, you can download the Disks for free on scribd.
  1. At first, cetak disk dari file pdf di atas.
  2. Mintalah anak untuk mewarnai disk tersebut.
  3. Gunting disk mengikuti garis titik-titik.
  4. Satukan disk 1 dan disk 2, dengan letak disk 1 berada di bawah disk 2.
  5. Gunakan jarum untuk membuat lubang di tengah disk.
  6. Pasang kancingnya.
  7. Mainkan disk dengan memutar disk ke kanan dan ke kiri.
  • English Wordsearch
Nggak lucu kan kalo kegiatan kelas cuma membuat disk saja. Sebagai pendamping dan dalam rangka mengajari mereka memanfaatkan disk, anak-anak diberikan teka teki. Disini mereka harus mencari kata yang sesuai dengan disk tersebut. Yang ini sih, anak-anak pasti suka. Jadi silahkan, feel free to download Pets Wordsearch.

Well, this is the end of the first part of English Thing. See you in the next part wave

Jumat, 01 Februari 2013

Upah a.k.a Gaji



Aku paling malas membicarakan gajiku dan gaji orang lain. Hidup terlalu singkat untuk membahas duit. Lagi pula kalau selalu dibahas, aku akan merasa selalu dalam keadaan kekurangan. Syukur-syukur aku dapat gaji yang cukup untuk ukuran single seperti ini. Bahkan kadang aku masih bisa “sok kaya” mentraktir sabun mandi dan odol untuk ibuku.

Kadang aku tak habis pikir, bagaimana seseorang tega membandingkan gajinya dengan orang lain. Iya aku pernah membandingkan gaji guru-guru karena aku seorang pembantu bendahara dan kadang dimintai pendapat bendahara umum tentang gaji guru dan karyawan. Bagiku bertanya dan membahas gaji orang lain itu tidak sopan, tabu malah, jadi aku tidak pernah sengaja membahas ini dihadapan orang yang tidak berkepentingan. Dengan harapan, tidak ada yang melakukan hal serupa terhadap aku. Karena aku tidak suka dan paling malas menanggapi seseorang yang bertanya berapa gajiku. Sekalinya orang lain tahu berapa gajiku, mereka dengan nada nyinyir meremehkan masa depanku dengan gaji yang tak seberapa. Siapa beliau berani mengatur hidup ku? Hidupku sudah diatur oleh Allah. Dan aku bersyukur aku tidak terpengaruh untuk memikirkan berapa gajiku, tapi pahala yang bakal aku dapat.

Uang saku semasa SD
Upah kerja a.k.a gaji adalah penghargaan atas kerja seseorang. Secara agama, gaji ini harus dibayarkan sebelum keringat si pekerja kering. Dalam artian, jangan sampai menunda membayarkan gaji, karena si pekerja membutuhkannya untuk mencukupi kebutuhan hidupnya. Kalau gaji pekerja kantoran, asal tiap bulan gaji terbayar cukup sesuai aturan agama lah.

Gaji, in my opinion, wajarnya dibayarkan sesuai keahlian dan tingkat kesulitan kerjanya. Tidak jarang gaji dua orang dengan keahlian yang sama berbeda jumlahnya. Wajar, karena loyalitas juga patut diperhitungkan dalam menentukan jumlah gaji ini. Jadi, jangan mengharapkan gaji yang terlalu tinggi sebelum kamu bisa menunjukkan seberapa pantas kamu dihargai. Bekerja saja belum lama, sudah menuntut gaji tinggi.

Sayangnya, kebanyakan yang terjadi di masa sekarang oleh seorang bukan pekerja keras adalah tidak betah bekerja lama di suatu tempat kerja karena gaji yang didapat tidak sesuai harapan. Beberapa kali aku menemukan kasus seseorang, entah itu pria maupun wanita, berganti-ganti pekerjaan seenak udelnya. Yah, memang bekerja dan memilih pekerjaan itu hak pribadi. Tapi jangan hanya karena gaji sedikit lantas memilih berhenti bekerja. Bekerja kan tidak melulu harus diukur dengan materi. Ada kepuasan tersendiri saat hasil kerja berbuah kesuksesan. Setidaknya lihat diri sendiri dulu. Seberapa pantas kamu digaji tinggi. Setelah itu, bandingkan dengan hasil kerja dan loyalitasmu terhadap perusahaan atau instansimu.

Di sekolah tempatku bekerja, gaji pokokku tidak lebih dari 6 digit. Itu gaji pokok di sekolah, jadi insentif dan tunjangan sertifikasi tidak dihitung ya . Bertahun-tahun lamanya gajiku bertahan di angka itu. Dan 1 tahun yang lalu sekolah memberi kebijakan untuk menaikkan gaji pokok para guru. Bahasanya bukan gaji, tetapi insentif sekolah. Ini terkait dengan dana BOS (andalan sekolah swasta) yang tidak selamanya turun pada waktu yang seharusnya. Kemudian, insentif ini di berikan setelah kami mengadakan rapat dengan Wali Murid dan Dewan Sekolah. Yang menentukan besaran insentif tiap guru pun bukan kami, tapi peserta rapat. Besarnya insentif tergantung pada masa kerja, loyalitas dan tingkat kesulitan kerja dengan tetap memperhitungkan insentif dan tunjangan pemerintah yang sudah di dapatkan tiap guru.

Aku, misalnya, hanya mendapatkan insentif dengan jumlah setengah lebih sedikit daripada insentif guru yang belum bersertifikasi. Guru yang belum bersertifikasi mendapatkan satu bagian utuh. Sedangkan karyawan biasa mendapat insentif  ¾ bagian saja. Lalu bagaimana dengan guru yang baru bekerja dengan masa kerja dibawah 1 tahun? Maaf, tapi beliau sepertinya harus menunjukkan kemampuannya dulu baru menuntut hak insentif ini. Loyalitas terhadap sekolah belum terbukti, kemampuan kerja pun belum terlihat. Sekolah tidak mau mengambil resiko dengan memberikan gaji beliau sama besarnya dengan gaji guru yang lebih lama masa kerjanya. Kecemburuan pasti ada, tapi akan lebih bijaksana kalau menyingkapi kecemburuan ini dengan meningkatkan kemampuan kerjanya saja.

Jika ada yang merasa tidak adil atas kebijakan sekolah ini, sekali lagi, itu hak tiap orang untuk tetap bekerja atau memilih resign di sekolah ini. Bukan sekolah tidak menghargai beliau, tapi mungkin beliau yang belum tahu cara menghargai kami para guru dan karyawan yang jauh lebih lama bekerja disini  cool
 
Don't Skip Me Blog Design by Ipietoon