Rabu, 12 Desember 2012

What Did I Cooked?

I'm starving, eh.. I need something to be eaten..

Kapan hari ada resep Makaroni Panggang yang cara masaknya so simple. Cuma kayak bikin spagetti seperti biasa, paling-paling tahapan tambahannya adalah tahap peng-oven-an thok.

Bahan-bahan sudah siap, tinggal nunggu semangat masakku. Why is that so? Coz kadang waktu memasak dan waktu nyantapnya nggak imbang. Persiapan dan masak 1 jam, makannya cuma 30 menit beres, hyaaaaa..

Skip back ladies, do you mind letting me talk a lot about my cooking? It'll be called...

BAKED MACARONI WITH BBQ SAUCE


Ingredients:
200 gr Macaroni
200 gr BBQ Spagetti Sauce
100 gr Chili Sauce
Leek, chop it
Garlic, chop it
Salt
Cheese (it should be mozarella cheese, but I don't have it)
Vegetable oil

How to:
  • Boil the macaroni for about 5 minutes, leave it.
  • Heat the oil and put the leek and garlic.
  • Then, add some chili and BBQ sauce and also salt.
  • Taste it, when you find it is OK, put the macaroni into the sauce, stir it well.
  • Turn off the stove and pour the macaroni into the pan.
  • Pour some grinded cheese on it.
  • Baked the macaroni for about 25-30 minutes.
  • Serve it and enjoy the meal :)

Rabu, 21 November 2012

May I Borrow Your Blue Pen?

RENCANA PELAKSANAN PEMBELAJARAN (RPP)

Mata Pelajaran             :  Bahasa Inggris
Kelas/Semester             :  IV/II
Ketrampilan                  :  Membaca
Topik                             :  May I borrow your blue pen?
Alokasi Waktu               :  2 JP (2x35 menit)


Standar Kompetensi   : Memahami tulisan bahasa Inggris sangat sederhana dalam konteks kelas
Kompetensi dasar       : Membaca nyaring dengan ucapan yang tepat dan berterima yang melibatkan: kata, frasa, dan kalimat sangat sederhana

A.       Tujuan Pembelajaran
Pada akhir pembelajaran, siswa dapat membaca teks percakapan dengan intonasi yang benar dan  memahami isi percakapan secara cermat dan percaya diri.

B.        Indikator
             1.     Siswa mampu membaca teks percakapan dengan lafal yang benar.
             2.     Siswa mampu mengartikan kalimat dalam teks percakapan.
             3.     Siwa mampu menjawab  pertanyaan seputar isi teks.

Selasa, 20 November 2012

May I Borrow Your Blue Pen (Part 2)



RENCANA PELAKSANAN PEMBELAJARAN (RPP)

Mata Pelajaran             :  Bahasa Inggris
Kelas/Semester             :  IV/II
Ketrampilan                  :  Menulis
Topik                             :  May I borrow your blue pen?
Alokasi Waktu               :  2 JP (2x35 menit)


Standar Kompetensi   : Mengeja dan menyalin tulisan bahasa Inggris sangat sederhana dalam konteks kelas
Kompetensi dasar       : Mengeja ujaran bahasa Inggris sangat sederhana secara tepat dan berterima dengan tanda baca yang benar yang melibatkan: kata, frasa, dan kalimat sangat sederhana

A.       Tujuan Pembelajaran
Pada akhir pembelajaran, siswa dapat mengeja ujaran dan melengkapi dialog meminta/memberi barang dengan cermat dan teliti.

B.        Indikator
             1.     Siswa mampu mengurutkan kata menjadi kalimat yang benar.
             2.     Siswa mampu mengurutkan ungkapan kalimat meminta dan memberi barang menjadi susunan dialog yang benar.
             3.     Siswa mampu mengisi dialog rumpang mengenai meminta/memberi barang.

Senin, 19 November 2012

Hapeh


Aku punya hape loh, ya eyalah, hari gini gak punya hape? anak SD aja udah pada pegang hape gitu..
Mulai pegang hape sendiri itu jaman udah kuliah. Yah, gak papalah telat punya, yang penting kan punya..

Hape pertama waktu awal kuliah, Siemens A50 biru --> bekas kakak terus dikasih kakak lagi. Dipake sampe rusak nggak bisa nyala lagi. Nggak diservis juga sih, soalnya sayang duit, mending beli baru lagi, hihihi

Hape kedua Siemens M55 --> beli pake duit kakak tapi milih sendiri. Sebenarnya hape ini beli bekas orang a.k.a second dengan harga Rp. 450.000. Sayang banget keluar duit segitu, kalo jaman sekarang pasti dah dapet hape baru. Tapi lumayan lah, meski second tapi masih bagus, layar warna pula. Kala itu, punya hape layar warna itu sesuatu banget, hahaha...
Hape ini sempet diservis 2 x Rp. 50.000, tapi umurnya cuma sampe 2  minggu selanjutnya. Sekarang udah nggak tahu kemana rimbanya, tap iyang jelas nggak dijual maupun dikiloin.

Hape ketiga Nokia 2600 Classic --> beli sendiri pake duit ngumpulin gaji. Harganya waktu itu sekitar Rp. 650.000 - 700.000, lupa2 ingat. Hapenya slim, dimasukin dompet nggak bikin dompet tebel, diselipin di helm (kalo pas ada yang telpon) juga nggak ganjel. Umurnya di aku cuma 2 tahun. Habis dicelup ke gelas air putih sama ponakan, beberapa bulan kemudian keypadnya nge-jam. Sekarang hape inih dipake kakak.

Hape keempat Motorola W270 --> beli sendiri. Harganya sekitar (sekitar mulu, nggak valid) Rp. 550.000. Aku beli ini sore setelah ngeles, pas malemnya sepupuku yang kena kanker meninggal dunia .
Aku suka ini karena bentuknya flip plus ada MP3 nya. Keren deh punya hape flip, serasa lagi pake bedak, wkwkwkw... Akhirnya hape ini dipake adek (hape dia rusak bok, aku yang mengalah) - dilungsur ke babe - nganggur karena batre cuma tahan beberapa jam.

Hape kelima Nokia 5200 --> tukeran nokia 2600 classic sama kakak. Ini cuma sementara tukerannya, soalnya aku belum sempet beli hape lagi. Lama-lama casingnya pada mritil, terus slidingnya nggak awet, sampe akhirnya mati nggak bisa dinyalain lagi.

Hape keenam Nokia 1028 --> bekas kakak. Keypad hapenya nge-jam, layarnya kadang ngilang, susah deh makenya. Hape ini aku isi simcard ke -, cuma dipake buat nrima sms plus telpon. Kalo ada sms masuk, aku jawab pake hapeku yang lain, dikirim ke hape ini, baru aku forward ke no yang ngirim tadi. Kenapa nggak sekalian dibales pake hape ke-1? Soalnya aku selektif milih siapa aja yang tahu no ku yang ke-1, siapa yang tahu no ke-2. Gaya banget kan 

Hape paling akhir Nexian G3535 --> beli sendiri tanggal 10 Juli 2011, dual phone pertama. Harganya sekitar Rp. 450.000. Bener-bener cuma punya duit segitu tapi udah pengen punya hape. Maka merk dan tipe inilah yang aku dapat. Sebenarnya mo dapat hape yang lebih canggih dengan harga segitu juga bisa, tapi gak suka touch screen. Ribet ngetiknya, kan jempolku gedeh-gedeh. Beli hape ini karena udah insyap pegang hape 2 kemana2, jadi meski murah yang penting fungsinya.
Tambahan.... baru beberapa minggu pakai hape ini, layarnya udah retak kena ujung meja. Sedih banget, hape baru sampe retak gitu. Itu dulu sih, sekarang mo jatuh sampe hape mati juga udah biasa.


Kadang2 masih pengen ganti baru lagi, nggak perlu yang BB ato touchscreen, repot. Tapi hape yang nexian ini masih nyala. Jadi mari dimanfaatkan sampe jebol dulu...

That was written on October 29th, 2012.
Just like what i wrote, I have used the latest phone till it comes with some trouble. And yes, it has some troubles. Mulai dari mati sendiri saat aku keasyikan  ngebut ngetik sms (red: kecepetan ngetiknya), sampai hp ini mati sendiri padahal tidak ada yang memegangnya. Alasan lain, mungkin aku sudah bosan sama hp ini kali ya, xixixi...

And this is it my brand new Samsung Galaxy Chat GT-B5330 --> bought it on November 19th, 2012. Beli dengan hasil kerja yang dikumpulkan rupiah demi rupiahnya (err... was it?).


It is my first android. Yes, love this phone since I can read some files on quick word. I don't need to use a laptop to check it. I just simply touch the phone and read it. Uhmm... It's no need to review this phone coz many have done it.

Those above are my phone.. What yours?   ^_^

Jumat, 09 November 2012

I've Got Flue

Yup, few days ago I got flu. I almost couldn't hold my head up. Lucky me, I had only 1 class that day. Thus, I could spent the rest of the working time in "TU" Office, laying down on the carpet. For the first aid of flu, Tremenza was on my mind. I knew this kind of medicine from a blog written by a pharmacist. I forget about the website, but I remember about the name of this medicine.

Before going home, I went to the drugstore near the school. I asked the pharmacist about Tremenza. She knew it of course, while I didn't know anything about it but the name. The pharmacist told  me that some people were comfortable consuming this medicine. So, I might like this Tremenza.

When she gave me Tremenza, I thought this medicine was like my previous medicine, containing big pills. Surprise surprise, the pill is very tiny. It has radiant just about 7 milometers. If you are familiar with IPI Vitamin C, yes, it is about that size. I like the tinny size since I find it hard consuming bitter pills. I often feel sick and wanna puke.


Next, I ate this pill right after I had lunch. The pharmacist warned me that I might feel sleepy after eating this pill. And she was right, my eyes were very sticky. I couldn't open the eyes widely. Since I like taking a nap, I then took a nap happily. The next day, I realized that there was no runny on my nose.

Let me sum up what I have written above.  Tremenza does work  driving the flu away. I think I will always store Tremenza on my first aid box. It works for me, so I guess it will work for my family too.
Bye  bye flu......


PS: My teacher says that it is Allah who flies the flu away through Tremenza, not Tremenza itself.
      And I must repeatedly say so to my self  coz avoinding little "musyrik" is a must      :)

Rabu, 07 November 2012

A Note for Ladies


Malam ini, pulang dari ngajar les di kotagede....

Sewaktu behenti di trafic light Ringroad selatan, ada 3 motor berhenti tepat dibelakang garis marka. Satu motor Vario baru warna hitam berhenti agak kebelakang, di dekat pengendara motor laki-laki dan perempuan. Dan aku ada di belakang mereka terpaut 1 meter. Agak aneh aku melihat si pengendara Vario sepertinya agak mepet ke pengendara sebelahnya, bahkan tangan si pengendara Vario sempat-sempatnya menyenggol lengan perempuan yang dibonceng pacarnya. Catat, dibonceng PACARnya. Gila ya, perempuan tidak sendiri pun masih jadi sasaran pelecehan.

Here's the picture I draw to describe the situation. Sorry for the bad drawing dear ^0^

Kenapa aku bilang pelecehan?
Karena aku perempuan, sudah tahu tanda-tanda laki-laki yang suka melecehkan perempuan. Tidak sengaja menyenggol tangan pembonceng itu sangat mustahil, apalagi area traficlight ringroad selatan itu lebar. Kenapa pula harus mepet-mepet pengendara lain? Nggak takut kesenggol jatuh apa ya?

Dasar sifatku suka suudzon sama laki-laki, jadilah sepanjang 115 detik menunggu lampu menyala hijau, aku memperhatikan tingkah laki-laki pengendara Vario. Laki-laki itu memandang si perempuan dari ujung kepala sampai ujung kaki. Entah apa isi otak laki-laki itu, yang jelas aku merasa tidak ada yang janggal dari pakaian si perempuan. Baju lengan panjang, jeans biasa, badan kurus, hanya saja dia tidak berkerudung. Tidak ada sama sekali pakaian perempuan tersebut yang mengundang nafsu.

Menjelang detik ke 10, si laki-laki nampak semakin mengarahkan tangan kanannya lebih dekat dengan lengan si perempuan. Jempolku siaga diatas tombol klakson, kalau-kalau si pengendara Vario mau menyenggol paha si perempuan atau apanya lah. Dan benar juga, pada detik-detik terakhir, si pengendara Vario agak condong miring (kayak mo jatuh) ke kanan sehingga tangan kanannya menyentuh lengan si perempuan dengan sukses. Kontan saja, aku pencet tombol klakson. Mungkin orang-orang mengira aku tidak sabar segera melajukan motorku. Padahal aku hanya melampiaskan kemarahanku. Entah si pengendara Vario sadar ato tidak. Tapi yang jelas aku sebel sama laki-laki itu.

Aku jadi ingat dulu pernah saat berhenti di trafic light, kakiku (bagian pinggir telapak) agak disenggol oleh bapak-bapak. Waktu itu aku membonceng temanku, dan sedang ngobrol dengannya. Jadi spontan obrolan berhenti dan aku berkata lirih “apa sih?”. Aku dan temanku sama-sama menoleh ke arah kaki yang menyenggolku. Merasa risih, aku agak maju sedikit. Ternyata si bapak mengikutiku dan menyenggol ujung kakiku lagi. Akhirnya aku memmberanikan diri melihat wajah si bapak. Aku berharap dia adalah orang yang aku kenal dan iseng bercanda denganku. Tapi, aku salah. Aku tidak mengenal si bapak itu. Dan sadar aku melotot ke arahnya, si bapak sok cuek seakan tidak berbuat apa-apa. Hikmahnya, dia menjauhkan kakinya dariku. Aku aman sampai lampu trafict menyala hijau.

Geram juga sama pengendara motor laki-laki yang suka sembarangan melecehkan perempuan.
Kenapa sembarangan?
Ya iyalah, dijalanan saja masih sempat mencari celah memuaskan nafsunya. Menurutku pengendara Vario tadi terpelajar. Paling tidak lulusan SMA lah. Orangnya tidak terlalu tua tidak terlalu muda, mungkin antara 30-40 tahun. Agak gemuk dengan tinggi rata-rata, kulitnya warna sawo matang. Dari pakaiannya, sepertinya dia pekerja kantoran. Dilihat dari motornya yang baru, kayaknya gajinya lumayan. Tapi kenapa orang seperti ini berkelakuan yang tidak jelas begitu ya?! Nggak paham aku...

Tapi makin geram lagi sama perempuan korban pelecehan tadi.
Kalau kata Rosa “Hey ladies jangan mau dibilang LEMAH”.
Jangan jadi korban yang lemah karena tidak berani melawan. Jangan menganggap sepele pelecehan yang hanya berupa senggolan seperti itu. Andai saja si perempuan tadi melotot atau teriak, bukannya bersembunyi dibalik hape-nya, sok tidak sadar kalu dia sedang dilecehkan. Berdasarkan pengalaman yang aku denger, laki-laki seperti itu sebenarnya tidak punya nyali. Kalau korbannya teriak atau malah melawan, si pelaku akan takut. Bisa jadi malah kabur duluan.

Mereka para pelaku pelecehan, biasanya memakai penutup muka atau memakai helm dengan kaca gelap. Cih, pengecut banget.
Andai bisa ngomong sama pelaku pelecehan dan kawan-kawannya...
“Kalo berani melecehkan harusnya gentlement dong. Buka penutup mukanya, jadi perempuan-perempuan lain bisa waspada sebelum dilecehkan sama anda-anda.”

Hayo, yang merasa tadi menjadi pelaku pelecehan sesuai ciri-ciri yang aku sebutkan tadi, jawab tantanganku!

Senin, 05 November 2012

Food of the Night

This night....
I didn't mean to have dinner since there is no more food on the dining table. Yet, I bought some boiled corns to bribe my stomach. I already ate 2 humps of corn, but still I needed some other food. I guess i couldn't deal with my mouth too... 

At about 10 p.m, I couldn't bear it. I was very hungry that I needed to open the refrigerator. I found some lettuce, carrot, and leek. Lucky me, I bought Thousand Island Salad Dressing last week. So, I decided to eat salad. Would you like to see what kind of food I cooked this night? Errr.... Cooked isn't the best words, I guess.


 MIX VEGETABLES SALAD WITH THOUSAND ISLAND DRESSING



Ingredients:
1/2 Carrot, chop it into slices and boil it
5 Pieces  of lettuce, chop it
Few slices of leek (bawang bombay), boil it
Few boiled sweet corn

Salad dressing:
Thousand Island Salad Dressing (I choose Maestro)
Chili sauce (I adore Indofood)
Black Pepper (additional, but you might like it)

How to make it:
Put the ingredients on the plate.
Take 3 table spoons of Thousand Island.
Add 1 table spoon of chili sauce.
Few sprinkles of black pepper.
Mix them till all vegetable covered by salad dressing.
Serve it
(It's no need to add some cheese, since the dressing it self contains fat just like cheese)


Voila... 
This is it, Mix Vegetables Salad with Thousand Island Dressing. The title was inspired by Master Chef. Most of chefs there often use "with" to entitle their recipes. Hopefully, the tittle will make my salad tastes excellent too. 

Actually, I can simply name it Salad, but it won't look great. Do you believe?
If not, I will name some food which looks great but familiar. These are inspired by Stand Up Comedy. Yes, I love watching that show.

  • Indonesian Salad with Peanut Jam Dressing  ----> Gado-gado
  • Grilled Mutton Chop in Deep Soy Sauce    ----> Sate Kambing
  • Steamed Rice with Pumpkin in Coconut Gravy Soup   ----> Lontong Sayur
  • Green Rice Ball with Brown Sugar Inside ----> Klepon
  • Fried Cat Fish with Shrimp Paste Chilli Sauce  ----> Pecel Lele
  • Fermented Soy Bean in Deep Chili and Onion Sauce  ----> Tempe Penyet
  • Fried Tofu and Fish Ball with Grinded Peanut Sauce  ----> Batagor
  • Fried Tofu with Vegetables Inside ----> Tahu Susur

Well, this was  my night meal. What about yours? Whatever yours, all I can say is "enjoy your meal" ^_^

Jumat, 12 Oktober 2012

Stripped Batik Dress

"Waduh... Besok kondangan di 2 tempat"

As usual, cewek yang mo kondangan selalu bilang "nggak punya baju". Padahal satu lemari atas bawah samping isinya baju semua. Tapi yah, dilema cewek, tinggal pick one aja susahnya sampe bilang nggak punya baju. Sebenarnya, alesan realnya, baju yang itu udah dipake ditempat si A, sementara baju yang ono udah dipake ditempat si B. Nah ini mo ketempat si C, kalo bisa pake baju yang lain. Hadewh... capek deh  

Nah, setelah mempertimbangkan masak-masak, maka aku memutuskan untuk membuat sendiri dress khususon ila kondangan tanggal 7 Oktober kemaren. Kenapa membuat sendiri? Coz I have no more money for buying new clothes. Terus kenapa dress? Karena nggak perlu mikir baju atasan maupun baju bawahan. Tinggal mikir kerudung yang pas warnanya dengan dress-ku dan siap cus ke kondangan.

Kalo dipikir sih jahit dress itu gampang, kayak bikin blus versi panjang banget. Ntar tinggal minta ibu potong kain sesuai pola yang ada. Sebenarnya kasihan ibu sih, malem-malem (habis magrib) potong kain demi aku. Jadi pengen terharu, hiks... 


Sebelum lanjut cerita, let me introduce my mom and my tailor as well..
Nge-blur yak?    ^_^ 
She's a mom and also a grandma. That's why she looks pretty old. Tapi beliau masih semangat kalo disuruh jahit menjahit kok. Mata beliau cukup awas meski tanpa memakai kacamata plus-nya. Dengan catatan, cahaya matahari ato lampunya terang lho.

Well, let's move on Batik I wanna sew. No, I mean Batik Dress I sewed. 
I guess sewing is one of my passions coz I love sewing my own clothes.  Yet, I'm often desperate when i find it's hard sewing some parts of the clothes.  
Uhmm... Sorry, dear. It's me often talking unimportant thing while talking something serious   
So, why don't we start again, showing the pictures of my sewing...
Sengaja dicapture gede-gede biar lebih jelas

Starting at 7.15 p.m till 1.40 a.m, I'd sewed this dress for about one, two, three, four, five, six.. six hours.  What an exhausting night. Tapi tapi tapi.... yang penting kondangan di kampung dan di gedong pake baju baru

Aduh, sebenarnya malu pasang foto sendiri gini. Tadinya cuma mo fotoin dress tanpa orangnya, tapi photoshopku menghilang. Nggak bisa nge-crop wajahku, huhuhu...

Ngambil poto ini baruuuuu aja, pas kepikiran mo nge-blog tadi  ^0^
Dress ini bukan baju pertama yang aku jahit sendiri, tapi baru kali ini aku berani bin nekat jahit dress. Sudah ada beberapa potong baju yang udah jadi penghuni lemari bagian atas, meaning sering dipake. Kapan waktu di fotoin dan dipajang ah, biar inget baju mana aja yang sudah aku jahit sendiri. 

Nggak nyesel bela-belain tidur malam. Yang penting I got a new dress though my sewing technique was so bad. Selalu ada aja yang salah dengan jahitanku.

See.. Jahitan bagian zipper belakang gak sama antara sisi kanan dan kiri. Ketahuannya pas udah selesai dijahit dan aku sudah males mo benahin. Capek.. Tinggal disemat pake peniti aja biar keliatannya sama.. Lagipula, bagian belakang dress ketutup kerudung ini, jadi nggak masalah for that time.

Terus, since I didn't do obras (apa sih istilahnya? help!), serat kain sisi dalam jadi gak enak diliat. Musti dipotong sedikit biar gak bikin badan gatel-gatel. Ada lagi, pas udah dicoba, bagian armpit-nya terlalu mepet. Waist-ku yang gedhe mengharuskan aku memakai dress dari kepala. Dipaksa pake dari bawah, nggak muat bok, sedih deh. Kapan waktu perlu direnovasi biar yang salah-salah tadi bisa dibenahin.
We'll see lah..

Fiuh, finish... That's the story of my first dress.
Masih ada stock 2 pieces of Batik yang menanti untuk dijahit. Rencananya mo dibikin dress lagi. Iya tahu kalo tiap jahit baju ada aja yang bikin gagal, tapi aku nggak menyerah. Kapan-kapan nulis post pake label "sewing" lagi ya.
Hopefully, it won't be any longer.

Kamis, 11 Oktober 2012

Sepeda Motor dan Jakarta

Jakarta........
Dulu kalo ke Jakarta, si Abang mewanti-wanti jangan sampai aku berani naik motor sendirian ke luar kompleks. Pengendara motor di Jakarta itu ganas-ganas, trotoar aja dimakan. Bawaannya pengen ngebut padahal jalanan macet cet cet. Jangankan keluar jalan utama, masih di jalan pancoran saja rame dan macet gila. Yup, pancoran. I was staying in Pancoran, around this monument.
Ini Tugu Pancoran, udah pada tahu kan?

Maka dari itu Abang nggak mau aku kenapa-kenapa gegara pengendara motor yang serampangan. Make sense sih, karena emang waktu dibonceng Abang ke pasar rumput, aku ngeri lihat jalanan penuh kendaraan gitu. Tapi ya, dasar akunya yang badung, baru seminggu kemudian aku udah berani ajakin Cici ke Pasar Minggu naik motor, hehe.. Pikirku, dari Pancoran sampe Pasar Minggu cuma lurus-lurus aja. Sudah biasa ngebut, jadi kalo cuma geol kanan geol kiri sih gampang. Taunya, beuuuuh....

Ciut nyali pembalapku. Udah motornya berat, pake rok bikin jaga keseimbangannya rada susah. Ditambah lagi aku diselip dari kanan kiri, horor deh. Aku dah waspada setengah mati, pengendara yang lain kurang waspada gitu. Yah, kalo kesenggol aja tanpa jatuh sih gak masalah. Nah, kalo sampe ngglosor ketengah jalan, hiiiiiii... syerem bok   

Itu cerita jaman masih kuliahan, masih nurut apa kata si Abang. Dan jiwa pemberontakku belum segede sekarang. Sebelum-sebelumnya, rute naik motorku cuma sekitar Triloka yang nggak keluar jalan utama (jalan yang warna kuning). Giant Kalibata - SDIT Insan Mandiri satu-satunya, eh dua-duanya tempat yang aku boleh kesana naek motor.


Lepas kuliah, aku dah boleh naek motor sampe Jatinegara buat beli tiket kereta. Secara si Abang selalu tidak ditempat tiap kali aku berkunjung, jadi harus mandiri kemana-mana. Modal nekat plus modal mulut buat tanya-tanya orang, maka alhamdulillah sampe Jatinegara dengan selamat. Ke Jatinegara ini juga nggak pake minta ijin sama beliau, tapi mbak ipar udah cerita duluan sama si Abang. Hasilnya? si Abang telpon berkali-kali memastikan aku sudah sampe stasiun apa belum.

Liburan tahun ini, kenekatanku menjadi-jadi. Biasanya ke Tanah Abang naik bis, maka kali ini nekat naek motor sampe TA. Beruntung adeku ikut ke Jakarta, jadi judul "nekat"-nya nggak pake banget. Tapi emang nggak pernah bisa hapal jalur dari Pancoran ke TA, jadi masih disebut nekat. Iyalah, secara jalur bis beda dengan jalur motor. Kalo naek bis 68 pake acara belok kiri lewat jalur khusus mobil, muter-muter gitu. Di peta (jaman doeloe masih punya peta) arahnya lurus terus cuma belok 1x. Kalo petunjuk dari Abang, belok di persimpangan apa gitu nggak mudeng. Bingung arah dan sumpah nggak ngerti banget. Tapi ya.. namanya juga nekat, apa aja dijalanin. Yang penting kan plat motor B, resiko ditilang polisi dikit   

Setelah tanya 3x, termasuk sama polisi yang nyegat kita yang hampir masuk jalur mobil, akhirnya kita sampe TA. Nggak terlalu nyasar lah, malah bisa dibilang nggak pake nyasar. Itu berangkatnya. Pulangnya dong..... Tanya 4x pake nyasar ke arah Kebon Jeruk. Yakin nyasar karena harusnya arah kita ke timur, tapi ini malah ngikutin arah matahari. Nah lo... Salah kita sih, tanya arahnya ke tukang ojek ma tukang koran, bukan ke Satpam ato Polisi sekalian.

Pengalaman ke TA naek motor pake nyasar tapi selamat sampe tujuan membuatku kecanduan keliling Jakarta naek motor. Minimal ke sekitar Jakarta Selatan such as Warung Buncit, Ragunan, Pasar Tebet, Pasar Minggu dan ke Rukan Ujung. Lain kali mo ke ITC yang Kuningan ato ke Pasar Senen ah. Lumayan agak jauhan dikit dari pancoran.

Ini baru rencana kok, kalo ada yang minat jadi guide-ku, please call me 

Rabu, 03 Oktober 2012

Google Maps My House and The School

It was on Monday, I taught sixth graders about "the direction". I draw a map, and it wasn't a map of Blawong. 

Nah,  di kelas seorang siswa menebak kalo peta yang aku gambar adalah peta sekitar sekolah.  Wew, sorry dear, I didn't draw it.  I find it difficult to draw Blawong and surroundings. Kala itu aku lupa kalo internet does give me various media of teaching. Maka aku ngeles dan dengan sok pinternya memperkenalkan anak-anakku dengan yang namanya GOOGLE MAPAwalnya cuma nulis google map tanpa S kayak tadi. Kemudian satu siswa yang sudah sering surfing di dunia maya memprotesku, "map nya pake s bu".

Hahaha... I even don't recognize it darl. Aku cuma tahu kalo fasilitas di google ada map-nya. Yah, makanya aku meralat alamat web yang aku kasih di awal. Sebagai guru yang bijaksana (halah), harus dan harus mengakui bahwa aku salah.

Saat siswa lain bertanya kenapa bukan peta Blawong yang aku tunjukkan, aku berkilah kalau map di google tidak memperlihatkan jalan-jalannya dengan jelas. Padahal untuk materi direction ini, penting sekali mengetahui mana belokan, mana pertigaan dan mana pula perempatan. Semuanya ijo, ketutup pohon-pohon yang emang subur tersebar di sekitar sini. Nih, kalo nggak percaya, ada foto maket Blawong termasuk SD. Ah, waktu itu kok ya nggak kepikiran Maket jadi media pembelajarannya, doh..
Maket SD tampak depan


Mumpung sekarang sudah bisa googling, aku pengen majang peta rumah dan sekolahku. Maafkeun kalo aku terlalu narsis   memasak


Zoom in, and you will see it clearly

See... it isn't too clear to find the road or the alley. Yet, you may see that my house isn't that far from the school. I usually ride my bike to school. Lucky me, it's just about 3-5 minutes far... However, I rarely come earlier to school   sial

Kamis, 27 September 2012

Blouse on Green


Again… I worked on deadline… 
Kemarin temen-temen di sekolah sudah memutuskan kalo acara syawalan se-Bantul hari ini sekaligus sebagai ajang pamer seragam baru. Lebay ih… Padahal maksudnya, seragam hijo yang terbaru harus segera dijahitkan, biar besok bisa pake seragam yang samaan. Nah, yang belum jadi ya gimana caranya biar besok sudah jadi dan siap dipakai. Sebenarnya itu cuma bahasaku aja yang terlihat pemaksaan. Tapi kalo nggak ada pemaksaan kayak gini, belum tentu kain seragam ini aku jamah.

Dalam waktu kurang dari 24jam, blus on green-ku harus jadi. Enggak perlu diobras biar rapi bagian dalamnya, yang penting bagian luar nampak oke, nggak perduli keadaan dalamnya, hihihi
Masih berbentuk kain. Kiri kain atasan, kanan jilbab, background kain bawahan
As always, Ibu draws the pattern and cuts the cloth

Bingung juga mo di desain kayak apa. Secara kainnya polos los. Kalo dibikin ada kancingnya, bakal ribet deh, nggak mungkin besok hari bisa kelar. Makanya cuma dibikin model blus biasa. Pe-er.. blus polosnya mesti dibikin lain dari yang lain. Kalo polos aja ntar dikira anak SMA wajah tua  

Beruntung aku pernah beli manik-manik aneka warna. Rencananya itu manik-manik mo dipake buat payet jilbab. Yah, gara-gara sifatku yang moody, jadi manik-maniknya pada nganggur. Nah, si manik-manik warna biru dan hitam jadi pilihanku untuk menghias sisi perut dan sikut baju. Hasilnya jadi gini…
So simple, isn't it?
Huft huft... Bagiku, kok sistem kebut semalam ternyata berlaku saat kuliah bahkan sampai sekarang ya (tak patuuut ). Hasilya, bajunya beres, orangnya yang nggak beres,  ngantuuuuk.... Dari habis isyak (pulang les) sampe sekitar pukul 1 pagi bergaul dengan jarum, benang dan manik-manik. Kayak "ngoyo" banget padahal baju ini cuma dipake untuk occasion yang not that special. But, somehow, I'm proud of my self coz I can finish what I started. Jarang-jarang kejadian gini nih. 

People say that the first is the hardest. For me, the first is the easiest, the last is the hardest... 


Senin, 24 September 2012

Ini Gambarkuh

Gambar menggambar, aku suka  nih..
Meski cuma amatiran dan seringnya nyontek komik. Tapi aku bukan yang tipe nyontek gambar pake kertas karbon loh. Cuma memperbesar gambar di komik ato di  buku.

Awalnya aku suka menggambar karena suka lihat gambar kartun yang bagus. Sampai lah aku coba-coba menggambar di kartu lebaran. Kan jaman SMP lagi in tuh kirim-kiriman pake kartu lebaran. Jadi aku buat kartu lebaran sendiri dan ngirim kartu-kartu itu ke temen-temen se-gank. Gambarnya bukan gambar orang, misal gambar kereta, gunung (es-te-de), pohon, ya gitu deh. Kenapa? Karena enggak bagus kalo nge-gambar orang I don't want to see

Terus, waktu sma aku lihat bapak lagi duduk memeluk lutut sambil nonton TV. Disampingku ada kalender dan pensil, bekas bapak coret-coret nyatet musim tanam di sawah. Maka mulailah aku iseng menggambar bapak di balik kalender. Jelek sih, soalnya cuma asal coret dan pake pensil pula. Tapi lumayan, sekali orang lihat, pasti tahu kalo yang ada digambar itu bapak. Jadilah aku tambah pede ngegambar  batting eyelashes

Waktu kuliah, pojok buku catetan ato modul sering ada gambar-gambar nggak jelas. Biasa, kalo nggak konsen kuliah, suka sibuk gambar, biar kalo belajar nggak bosen liat tulisan doang. Pernah suatu kali lagi asyik coretin modul, Pak Dosen Material Development (nggak usah disebut namanya lah) nyindir tentang pentingnya menyisakan sedikit bagian kosong di buku yang harus kami buat agar siswa yang bosen mendengarkan guru bisa memanfaatkan bagian kosong itu untuk menggambar. Doeng, langsung tutup buku dan perhatiin si Bapak tongue

Ini sebagian dari hasil gambarku, judul dan tahun pembuatan gambar dibawahnya. Sebenarnya masih ada beberapa lagi, tapi sebelum di scan, ternyata sudah ada yang minat. Maka setelah di sortir, cuma ini yang tersisa..

Geng SMA - 2006
Alice Academy - 2006
Ninja Rantaro - 2006
Ninja Rantaro - 2006


Working Girl - 2006

Working Girl - 2006
Working Girl - 2006
Whaltz in White - 2006
The Late Pohon Pete Depan Rumah - 2006

Desperate (bukan judul komik) - 2007
Omelette - 2007
Omelette - 2007
The Duck - 2007

Cyber Idon Mink - 2008
Happy Ice Cream - 2008


Indri and Kantor TU lama - 2012

Makin tua makin nggak produktif ya. Sudah jarang nyewa komik, jadi sudah nggak banyak contoh gambar yang bisa di kopi, hehe... Ngomong-ngomong soal komik, aku punya 2 biji komik Miiko. Belum dicari buat di gambar. Dan kayaknya aku pernah ngegambar si Miiko sama si Eguchi. Tapi kok nggak ada ya, kemana kah mereka?  thinking


PS: Emoticons are copied from Yahoo messenger


 
Don't Skip Me Blog Design by Ipietoon