Murid : Mbak, sik bener nulis Insya Allah opo In shaa Allah?
Teman : Nek aku In shaa Allah, pake s-h. Soale aku wis tau krungu penjelasane, sik intine pake s-h
Saat itu saya hanya diam saja, karena saya malah jadi ragu dengan penjelasan teman saya. Saya tidak menyalahkan dia karena saya anggap dia punya pedoman sendiri, tapi saya nggak suka saja kalo cara penulisan saya jadi disalahkan, kan saya juga punya pedoman sendiri. Maka dari itu, saya buru-buru browsing dan mencari tahu mana yang benar dan mana yang salah. Saya mah gitu orangnya, nggak sabar kalo lagi penasaran, hehe
Kenapa saya hanya terdiam mendengar perbincangan tersebut?
Karena menurut saya, yang biasa nulis Insya Allah, tulisan saya juga nggak salah. Secara bahasa Indonesia, شَا pada إِنْ شَاءَ اللَّهُ dapat ditulis -sy. Sedangkan -sh untuk menuliskan ص. Itu mungkin pendapat saya saja karena sejak dulu saya mentranslate tulisan arab dengan huruf seperti itu. Wis nempel di otak gitu pokoke. Dan, beberapa buku juga mentranslate-nya begitu. Sama halnya dengan gambar berikut. Gambar ini saya print-screen dari aplikasi tajwid yang ada di laptop. Sayang, meski saya sudah punya dari dulu, tapi tidak tahu downloadnya dari mana. Maaf ya pak.. *ngomong sama sang creator <-- ceritanya begitu
Maaf, nggak tahu sumber downloadnya.. |
Dari hasil riset (cieh.. riset) di website yang lebih kompeten dan meyakinkan, saya jadi tahu kenapa ada yang merasa penulisan Insya Allah itu salah. Kebanyakan orang takut إن شاء الله yang artinya "bila Allah menghendaki" akan tertukar dengan إنشاء الله yang artinya "menciptakan Allah", naudzubillahi min dzalik..
Hal ini dikarenakan keduanya sama-sama memiliki susunan huruf yang sama, hanya saja yang satu nun dan syin dalam kata yang berbeda, sedang satu lagi nun dan syin dalam satu kata. Lalu apa beda syin keduanya? Toh sama-sama ada tiga titiknya di atas. Tidak mungkin kan yang satu ditulis -sh sedang yang satu lagi -sy. Itu namanya tidak konsisten. Sama halnya ketika saya menulis Colour untuk ejaan British English atau Color untuk ejaan American English. Tidak mungkin saya menulis 1 kata dengan 2 ejaan yang berbeda saat mengajar. Bisa dimarahi dosen deh karena nggak konsisten dan bikin bingung murid.
Nah, ternyata begini penjelasannya.
إن شاء الله "bila Allah menghendaki" ---> dibaca “InsyaAllahu”
إنشاء الله "menciptakan Allah" ----> dibaca “Insyaullahi”
Sudah kelihatan kan bedanya yang atas dan bawah?
Lalu, soal Insya Allah dengan -sy dan In Shaa Allah dengan -sh bagaimana?
Mari balik lagi ke paragraf 3, saya sudah menuliskan tentang ejaan arab yang digunakan di Indonesia seperti juga yang ada digambar tersebut. Maka ejaan Insya Allah itu sudah sesuai dengan ejaan bahasa Indonesia. Sedangkan ejaan In Shaa Allah, biasa digunakan oleh orang Inggris dan Amerika. Sah-sah saja kalo orang Indonesia mau menggunakan ejaan Indonesia maupun Inggris, selama punya alasan tersendiri kenapa nulisnya begitu, dan yang terpenting tetap bisa dibaca إن شاء الله. Tapi inget, jangan nyalahin orang kalo penulisannya beda denganmu yak (selama maknanya sama lho). Soalnya yang kayak gini nggak guna untuk diperdebatkan. Wong semuanya bener kok. Kalo mau aman sih, tulis saja dengan ejaan arab. Dijamin bener pake banget deh
Terus.. Karena saya orang Indonesia, saya cenderung suka menulis dengan ejaan Indonesia, yaitu Insya Allah. Saya kan konsisten, takut digethok palanya sama dosen, aih.. Alasan lainnya, karena ejaan In Shaa Allah, dalam kepala saya jadi إن صاء الله. Kacau kan jadinya. Untuk ejaan di hape, saya setting Auto correct, sehingga ketika saya menulis InsyaAllah, sudah keluar tulisan إن شاء الله. Nah, dijamin yang membaca nggak bingung tuh. kecuali kalo hapenya belum support font Arab
Nah, mari membiasakan diri berguru sebelum mengeluarkan statement yang berbau-bau religi. Karena salah-salah bisa menjerumuskan orang lain. Kalo nggak sempet ketemu guru untuk bertanya, maka tanyalah sama mbah Google. Beliau punya banyak partner yang siap membantu kamu
References:
0 komentar:
Posting Komentar
Your comment, please. Whether it is good or bad... ^_^