Rabu, 09 Oktober 2013

Menjadi Traveller

Travelling? Love this word.. Sayang tidak ada yang mengajakku traveling, hiks..


Weekend pertama di bulan Oktober kemarin saya nekat ke Jakarta for the sake of liburan, yey....
Kalo kata temen seperjalanan (ketemunya di Pasar Senen), "Liburan kok ke Jakarta. Kebalik kali".
Habis gimana dong, abangku dan ponakan imutku adanya di Jakarta, dan nyaman kalo bertualang sendiri di kota saudara.
Tiket PP
 Sewaktu berangkat, saya naik kereta Senja Utama (tipe Bisnis) dengan pertimbangan lebih aman kalau cewek bepergian sendiri. Pun, saat tidur, saya tidak akan kesulitan memposisikan kakiku. Mo selonjor OK, mo dinaikkan kursi juga OK. Yah, kalo sedang ngantuk, seringnya orang sudah lupa dengan kesopanan. Terbukti, sepasang kekasih diseberang seatku ribet dengan posisi tidur ternyamannya (geleng-geleng kepala sendiri). At least, kalo saya, sewa selimut lah untuk menutupi posisi tidur yang serampangan, plus menutupi mulut yang tanpa sengaja menganga 

Perjalanan berangkat, tanpa sengaja, teman sebangkuku adalah gurunya murid lesku. Beliau  juga teman kerja tetangga bahkan teman guru SMAku. Serba kebetulan deh. Dan karena dalam kamusku, jangan pernah mendiamkan orang yang duduk di dekat, jadi saya mengajak beliau ngobrol. Tidak perlu sering-sering bertanya, karena mungkin akan mengganggu. Paling tidak menunjukkan kalo saya ini ramah lho  

Sesampainya di Stasiun Jatinegara, sekitar pukul 3 pagi, saya bejalan ke arah selatan melewati taxi dan ojek. Tips bagi yang tidak mau kena palak sopir taxi, jangan pernah ngambil taxi yang nongkrong di depan stasiun. Jalan agak jauh sedikit dan cari taksi yang lewat, ingat, bukan taxi yang mangkal.

Sambil menunggu taxi lewat saya mengeluarkan HP untuk mengabari Abangku kalau saya sudah sampai di Jekardah. Tak berapa lama ada satpam kompleks berpakaian preman yang menghampiriku. Beliau mengingatkanku untuk tidak mainan hape kalau di jalanan, ini Jakarta gitu. Oke, noted. Dan saya buru-buru memasukkan HP ke tas. Ya Allah, coba di Jogja, mau mainan hape sepanjang jalan juga udah biasa.

Dua hari di Jakarta saya habiskan untuk jalan-jalan kemana coba? Senayan City brooo..
Kurang kerjaan amat, mau ngirit kok ke Sency. Tapi nggak papa juga, sekalian jalan-jalan bareng ponakan kok. Disana juga cuma numpang makan dan beli hotwheel buat ponakan. Selebihnya, ya window shoping aja, hehe..
Numpang narsis di Sency
Selasa sore saya sudah di Jatinegara untuk menukarkan tiket. Sehari sebelumnya saya sudah membeli e-ticket di Alfama*t, jadi satu jam sebelum kereta berangkat saya wajib menukarkan tiket. Tiket bisa ditukar di stasiun mana saja kok, tapi.. naik kereta tidak bisa disembarang stasiun. Saya ditolak masuk stasiun Jatinegara sodarah..

Ternyata kereta tujuan Jogja wajib naik dari Pasar Senen. Walah.. Untung pak Parno (tukang ojek langganan ponakan) masih nungguin saya. Maka secepat kilat beliau mengantar saya menuju Pasar Senen. Thanks to him, saya gak jadi ketinggalan kereta, alhamdulillah


Note:
Kalau bepergian sendirian kan sering bingung, siapa yang mau jagain barang kita saat sholat?
Tenang, tips dari saya.. Carilah sesama solo traveller yang sama-sama mau sholat. Tawarin dya untuk jagain barangnya, tapi dengan syarat, dya juga mau jagain barang kita. InsyaAllah, dya nggak akan keberatan. Tetep, pastikan juga bahwa dya orangnya baik dan amanah. Kalau bingung sih, ikuti kata hati saja 

0 komentar:

Posting Komentar

Your comment, please. Whether it is good or bad... ^_^

 
Don't Skip Me Blog Design by Ipietoon