Jumat, 29 Mei 2015

Saya Pilih Asli, Kamu?


Hari gini tas-nya itu-itu aja? plissss deh ah..

Itu kali ya yang ada dalam pikiran para wanita-wanita masa kini. Kayaknya termasuk saya juga, hihihihi.. Bedanya, tas saya tinggal tersisa: dua  ransel (1 kadang dipinjem ponakan ke sekolah), tiga shoulder bag, satu tote bag (buatan sendiri), satu tas slempang sama dua tas kecil yang biasa buat kondangan. Tuh.. banyak tapi nggak banyaaaak banget kan. Semua tas itu juga nggak semuanya saya beli, dua tas diantara nya malah hadiah dari Citra. Beruntungnya saya ya.. blushing

Meskipun brand-nya lokal, tas-tas yang saya punya ini asli lho. Harganya juga nggak sampe selangit. Karena menurut saya, yang penting itu fungsinya. Contohnya bisa lihat nih tas Yongki Komaladi. Saya bangga kok pake tas merk dalam negeri. Soalnya kalo beli merk luar negeri mehil cuy. Mending duitnya dipake facial ato senam deh (lho?!).

Ngomong-ngomong soal brand luar negeri, hebat bener lho wanita-wanita Indonesia itu. Coba tengok, tas yang merk-nya Prada, Hermes ato Gucci yang beredar dimana-mana dipake oleh kalangan mbak-mbak sampe ibu-ibu. Bayangkan, mereka enggak takut lho nenteng tas brand mahal ke pasar. Padahal, tas dengan brand tersebut kalo di jambret bisa di loakkan paliiiing murah 1 juta. Eh, tapi itu tas-nya asli ato nggak? Nah, lho.. Jangan sampe ke luar negeri bawa-bawa tas KW yak. Bisa di cegat sama polisi tuh trus di deportasi.

Saya dulu kurang aware sama yang namanya pembajakan (tahunya sapi aja yang suka membajak, halah). Orang mo pake tas Channel, Prada ato apalah itu saya nggak perduli. Yang saya lihat, desain tasnya bagus, tapi bahan dan jahitannya kurang bagus, jadi saya tidak tertarik beli. Untungnya saya emang nggak suka model-model tas yang highend karena bisa jomplang sama penampilan saya. Itu saja sih. confused

Sejak saya gabung di Forum, saya jadi tahu betapa tidak elegannya kalo kita  menenteng-nenteng barang KaWeh alias palsu. Mau itu disebut KW super, KW premium, KW pertamax, aaah... Apapun itu, selama barangnya njiplak barang asli tanpa ijin, itu namanya pembajakan. Kasihan kan sama pencipta aslinya, apalagi saya menganggap diri saya desainer amatir juga, huehehehe.. Dan itu bikin saya agak-agak anti sama yang palsu (apalagi cinta pasu, hayah). Udah susah-susah desain tas, eh, di tiru gitu aja sama pihak yang nggak tanggung jawab. Iya sih, desainernya nggak akan rugi-rugi amat kalo cuma dijiplak namanya doang, tapi apa nggak merasa malu pake barang hasil jiplakan?

Hayo, coba di cek tas kalian asli ato palsu? ato asli tapi palsu.. podo wae palsune, rek.

Masih banyak kok tas merk lokal yang asli dan bagus seperti tas Yongki Komaladi. Secara harga juga nggak  mahal, dan gampang untuk didapatkan. Banyak pusat belanja online yang menyediakan tas lokal dengan merk yang dijamin no palsu. Tinggal klik, pilih tas yang diinginkan, bayar dan tunggu barangnya datang. Gampang kan? Selamat berbelanja... wave

0 komentar:

Posting Komentar

Your comment, please. Whether it is good or bad... ^_^

 
Don't Skip Me Blog Design by Ipietoon