Kamis, 15 Januari 2015

From Sprei to Gorden Part 2


Hai..
Hari ini saya masih akan memposting yang berbau jahit-mejahit. Mood saya untuk menyentuh mesin jahit ternyata tidak berhenti di awal tahun saja lho. Saya masih bersemangat menjahit sampai hari ini. Senangnya.. 

Ditambah lagi Apip, yang baru pindahan rumah, meminta saya untuk menjahitkan gorden. Dengan senang hati saya menyanggupi. Apalah susahnya menjahit gorden. Tanpa pola pun saya bisa langsung memotong kain sesuai keinginan. Saya hanya perlu mengukur bingkai jendela dan jumlah jendela yang ada di rumah Apip.

Nah, saya menyarankan Apip untuk membeli kain sprei saja agar lebih irit. Saya hanya tinggal menyediakan velcro sebagai bahan tambahan. Bingkai jendela rumah apip berukuran sekitar 85cm x 150cm sejumlah 4 buah. Dengan estimasi lebar kain sprei 2m, maka Apip perlu membeli kain sprei sepanjang 4m saja.
Desain Gordennya
Pertama, saya menggambar desain godennya. Gorden ini terdiri dari 3 bagian yaitu, badan gorden, rumbai dan tali berperekat velcro. Setelah selesai menggambar desain, saya segera mengeksekusi kain ini. Saya membentangkan kain dan melipatnya menjadi empat (karena saya akan membuat 4 buah gorden). Setelah menentukan kain bagian mana yang akan saya gunakan sebagai badan gorden, saya kemudian memotongnya selebar 176cm, sehingga saya mendapatkan kain dengan ukuran 176cm x 4m. Sisa kain sprei saya gunakan sebagai tali dan rumbai gorden. Satu gorden terdiri dari 9 buah tali, dengan ukuran @10cm x 20cm. Rumbai gordennya saya buat dengan lebar 17cm, dengan panjang menyesuaikan.
Potong kain sesuai desain
Tahap selanjutnya adalah tahap penjahitan. Saya lebih suka menjahit tali gorden bagian atas terlebih dahulu. Saya tidak terlalu suka jika harus sebentar-bentar memotong benang jahit. Karena itulah saya menjahitnya sambung menyambung untuk menghemat waktu. Tak lupa salah satu ujung tali ini diberi velcro.
Jahit bagian tali gorden
Tali yang sudah setengah jadi saya sisihkan. Saya selanjutnya menjahit badan gorden dengan cara melipat sisi-sisi kain. Sebenarnya ada sepatu jahit khusus untuk melipat sisi kain. Namun, karena saya belum menemukan hemming foot yang cocok untuk mesin vintage, maka saya harus rela melipat kain secara manual. Bagian atas gorden sengaja tidak dilipat karena akan dijahit bareng rumbai dan tali gorden.
Jahit badan gorden
Setelah dua hari menjahit, akhirnya, tadaaaaaa..
Selesai sudah gorden pesanan Apip. Cakep kan? Apalagi kalo pinter milih motif kain spreinya. Saya mencobanya di jendela ruang tamu saya untuk memastikan gorden ini enak dipandang mata. Ehm.. sebenarnya sekalian biar bisa foto-foto juga sih, hihihihi
Gorden siap dipajang
Secara keselurahan, gorden ini menghabiskan biaya sekitar 60rb (sudah termasuk velcro) saja. Bayangkan jika harus membeli di Sunmor UGM, harga segitu belum dapet 4 gorden lho. 

Jadi, gimana? Masih tetap pengen beli gorden di Sunmor atau milih jahit sendiri? Hayo, coba dipikir-pikir dulu..

2 komentar:

  1. Nice info mbak, kalu untuk menghemat sprei baiknya milih kain yang spt apa....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kain yang aku pake yang polyester. Kalo untuk sprei, bahan ini nggak enak karena panas, tapi harganya murah. Untuk jadi gorden, dia nggak nerawang kok..

      Hapus

Your comment, please. Whether it is good or bad... ^_^

 
Don't Skip Me Blog Design by Ipietoon