Holaaaaa..
Tahun 2015 nih.
Selamat Tahun Baru. Selamat ganti kalender baru juga..
Di libur tahun baru sekaligus liburan sekolah ini saya agak kurang senang karena tidak menghasilkan sesuatu. Karena itulah di penghujung liburan, tepatnya kemarin Ahad, saya punya resolusi yang nggak muluk-muluk. Resolusi pertama saya adalah... eng ing eng... menyentuh mesin jahit lagi
Saya hampir lupa kapan terakhir kali saya menjahit. Selain karena nggak sempat, dua mesin jahit juga sedang rewel. Mesin butterfly yang vintange (mo bilang jadul kok nggak tega), masih sering nyetrum, apalagi tangan dan kaki saya kerap berair (a.k.a berkeringat). Sedang mesin Juki, roda mesinnya macet cet. Saya tidak tahu harus kemana mencari tukang servis mesin jahit. Jadi saya ikhlas memakai mesin vintage dengan banyak kekurangannya. Maklum deh ya, sudah sepuh..
Projek saya kali ini ialah membuat Tote Bag. Idenya muncul saat hari sabtu kemarin saya jalan-jalan ke Galeria, saya tertarik dengan tote bag yang dijual di toko aksesoris. Simpel dan bagus. Cuma sayang, tidak ada resletingnya. Karena itulah saat Ahad kemarin saya tidak kemana-mana, saya memutuskan menjahit Tote Bag sendiri. Begini penampakannya..
Tas yang saya mau yang banyak kantong di dalamnya. Saya sering kesel harus mengaduk-aduk isi tas demi mencari kunci motor. Suka keselip-selip diantara barang-barang di dalam tas gitu.
Untuk memulainya, saya terlebih dahulu menggambar desain tas yang saya inginkan, sekaligus menuliskan ukurannya. Tak lupa saya gambar juga ukuran tali tas, kantong bahkan brisban-nya. Hal ini sangat penting karena akan mempercepat proses menjahit.
Tahap selanjutnya, saya memindahkan gambar desain ke atas kain yang saya inginkan dan memotongnya. Detil potongannya ada banyak ya..
Kemudian, saya menyambung kain luar tas dengan teknik tindas. Eh, ada nggak sih teknik ini? hehe.. Saya menyebutnya begitu karena jahitannya saya tindas dengan jahitan lagi agar terlihat rapi.
Next, saya meletakkan kain keras di belakang kain tersebut, kemudian menyetrikanya. Kain keras yang saya pakai yang ada lemnya, jadi dengan disetrika kain keras akan menempel pada kain dan tidak akan bergeser saat dijahit. Mumpung setrika masih panas, saya juga menyetrika tali dan brisbannya. Saya membuat lipatan-lipatan yang saya perlukan. Lipatan ini nantinya akan membantu saya menentukan letak benang jahitan.
Tote Bag dan Model wannabe-nya |
Bagian dalam tas banyak kantongnya |
Desain dan sebagian bahan |
Memotong kain sesuai pola |
Menyambung outer tas |
Proses pengeleman |
Setelah semua selesai di setrika, proses menjahit kemudian benar-benar dimulai. Saya mulai dengan menjahit kantong-kantong ajaib di dalam tas. Kantong ini saya jahit membujur. Dibagian atas, kantong terdiri dari 3 sekat, dan dibagian bawah terdiri dari 2 sekat. Sesudahnya, saya menyatukan puring tersebut agar mendapatkan kantong yang lebih besar lagi, yakni kantong utama. Tak lupa saya jahit resleting di puring. Puring yang sudah jadi saya sisihkan. Saya kemudian fokus menjahit tas bagian luar lengkap dengan talinya. Lalu, tas luar dan puring saya jahit menyatu di bagian atas.
Menjahit kantong |
Nah, selesai menjahit semuanya, tinggallah yang terakhir menjahit brisban untuk menutupi sisa kain bagian atas yang tidak rapi. Pada bagian ini, kebetulan sekali mesinku makin rewel, tidak mau menggigit benang bahkan benangnya jadi gampang putus. Asumsi ibu, nomor jarum tidak sesuai dengan kain. Kumpulan dari sisa-sisa kain-nya terlalu tebal sih. Karena itulah saya memilih menjahitnya dengan tangan. Jahitannya nggak yang rapi-rapi amat sih, tapi tidak apa, karena bagian ini nanti akan tersembunyi. Pada saat-saat tertentu saya memang lebih suka menjahit dengan tangan. Lebih santai, bisa sambil menonton TV atau sambil tiduran. Asli tadi siang saya menjahit brisban ini sambil tiduran
Jahitan tanganku |
Setelah tahap jahitan brisban selesai, maka selesai pulalah tugas menjahit saya. Seneng banget punya hasil karya murah tapi berguna. Iya, saya memang kepengen beli tas untuk jalan-jalan, tapi belum nemu yang pas di kantong. Jiwa ngirit tapi bukan pelitnya lagi nongol je. Tas ini, tentu, harganya jauh lebih murah dari yang dijual di toko. Kalo saya hitung-hitung, secara kasar, bahan yang saya beli berikut yang tersedia di rumah, saya hanya akan menghabiskan uang sebesar:
Kain katun jepang 1/2 meter Rp. 11.500
Kain katun polos 10 cm Rp 4.000
Kain blacu 50 cm x 1 meter Rp. 5.000
Kain keras 1/2 meter Rp. 8.500
Resleting Rp 1.800
Benang Rp. 1.500
Total Rp. 32.300
Lebih murah daripada membeli di toko kan? Makanya, jahit sendiri aja yuuuuk
0 komentar:
Posting Komentar
Your comment, please. Whether it is good or bad... ^_^